kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPK Endus Penyimpangan Program Konversi Elpiji


Rabu, 24 Maret 2010 / 10:22 WIB
BPK Endus Penyimpangan Program Konversi Elpiji


Reporter: Dian Arifahmi, Yohan Rubiyantoro | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Hasil audit pendahuluan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan penyimpangan dalam pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas. "Ada penyimpangan tentang cara untuk menentukan sasaran program tersebut," kata Anggota BPK Ali Masykur Musa kemarin (23/3).

Cuma, berapa jumlah penyimpangannya, termasuk dimana letak distorsi dan bagaimana intensitasnya, Ali bilang, masih perlu pemeriksaan lebih lanjut. Karena itu, BPK akan meneruskan proses audit terhadap program konversi yang sudah diluncurkan sejak 2007 lalu.

Yang jelas, Ali mengungkapkan, dari segi kebijakan, program konversi minyak tanah ke gas masih banyak kekurangan. "Kekurangannya adalah jumlah dan sedikit banyak sasarannya belum sesuai dengan tujuan karena masih banyak orang yang miskin mestinya mendapatkan manfaat dari program konversi itu malah tidak dapat," ujar dia.

Bahkan, imbuh bekas Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan (IX) DPR tersebut, tidak sedikit tabung gas ukuran tiga kilogram berikut kompornya yang seharusnya dibagikan gratis ke warga miskin, malah diperjualbelikan.

Tapi, Ali mengakui, program konversi minyak tanah ke gas sangat positif dan berhasil mengurangi anggaran subsidi sehingga meringankan beban APBN. "Memang anggarannya dari APBN dengan penggunanya adalah Direktorat Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral," katanya.

BPK mentargetkan, proses audit atas program konversi minyak tanah ke gas selesai pada awal semester kedua tahun ini. "Kan sudah lama mulainya, dari tahun 2007 lalu," ujar Ali.


Vice President Corporate Communication PT Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, temuan penyimpangan yang disebutkan BPK masih merupakan hasil audit tahap awal. "Kalau namanya tahap awal, kami belum bisa mengidentifikasikan lebih lanjut," katanya.
Itu sebabnya, menurut Tiko, sapaan akrab Basuki Trikora Putra, terlalu dini bagi Pertamina untuk mengomentari temuan awal BPK tersebut. "Nanti kalau keseluruhan audit sudah selesai, baru kami lihat," ujar dia.

Namun, Tiko menjelaskan, secara umum program konversi minyak tanah ke gas berjalan sangat baik. Hingga Desember 2009 lalu , Pertamina sudah mendistribusikan lebih dari 42 juta tabung berikut kompor. "Sudah di atas target, bahkan sampai bulan ketiga ini sudah di atas 43 juta paket," ujarnya.

Perencanaan program konversi juga berjalan lancar di lapangan, baik pengadaan tabung, selang regulator maupun distribusinya. "Pencacahan administrasi sudah dilakukan di setiap daerah, hanya masyarakat yang berhak saja yang memperoleh paket konversi Elpiji," kata Tiko. Pertamina juga terus memperluas jangkauan program konversi ke wilayah di luar Jawa, seperti Sumatera Utara dan Kalimantan Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×