Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memastikan akan membuka tender bagi investor swasta untuk dua jalan tol di tahun 2018. Untuk itu kedua jalan tol tersebut BPJT tengah mematangkan persiapan tender tersebut.
Kepala Bidang Investasi Badan Pengatur jalan tol (BPJT) Sudiro Roy mengatakan kedua jalan tol tersebut adalah Jalan Tol Semarang-Demak dan Jalan Tol Jembatan Suramadu. Ia bilang, untuk Jalan Tol Semarang-Demak dengan panjang ruas 25,25 kilometer itu membutuhkan nilai investasi sebesar Rp 7,71 triliun.
Saat ini untuk Jalan Tol Semarang-Demak masih dalam persiapan penetapan trase, studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan (amdal) serta proses persetujuan penetapan lokasi. Tender kontraktor dan operator jalan tol ini ia bilang akan murni diserahkan kepada swasta.
Namun kata dia, tidak menutup kemungkinan mendapat bantuan pemerintah atawa melalui skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha).
"Kalau nanti dimungkinkan peran serta pemerintah, bisa jadi melalui dukungan konstruksi, atau VGF (Viability Gap Fund) atau yang lain, ini masih kita evaluasi,"kata pria yang karib disapa Roy ini kepada KONTAN, Minggu (24/9).
Dia menuturkan, calon investor yang bisa membiayai konstruksi dan mampu berkompetisi dalam bentuk tarif yang terendah adalah kriteria yang dicari pemerintah. Roy menyatakan, pemerintah menargetkan paling lambat awal tahun 2018 sudah bisa membuka tender ruas jalan tol ini.
Karena diakuinya, pemerintah mempunyai target bisa mengoperasionalkan Jalan Tol Semarang -Demak pada tahun 2020. "Insya Allah agar pertengahan atau paling lambat akhir tahun 2020 sudah bisa beroperasi," jelasnya.
Kemudian untuk Jalan Tol Jembatan Suramadu, Roy menjelaskan tengah mencari investor untuk menjadi operator di ruas tol ini. Namun dirinya mengatakan, saat ini tengah mengkaji kebutuhan biaya pemeliharaan secara total untuk keseluruhan jembatan ini.
Maka dari itu, pihaknya belum bisa memastikan berapa kebutuhan investasi di jalan tol ini. "Kita cari operatornya, nanti dia (investor) kita beri tugas untuk bisa memelihara keseluruhan jembatan ini," jelas dia.
Roy belum bisa memastikan berapa lama konsesi yang akan diberikan kepada investor untuk menjadi operator Jalan Tol Jembatan Suramadu. Namun sambil menyelesaikan kajiannya, dia berharap investor yang akan menjadi operator di ruas jalan tol ini, mempunyai kemampuan berkompetisi dalam bentuk biaya pemeliharaan yang terendah.
Dan ia pun menargetkan tender tersebut bisa digelar agar jalan tol ini bisa segera beroperasi. "Kami targetkan membuka tender di pertengahan tahun 2018,"pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News