Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemilik PT The Master Steel Manufactory Diah Soemedi membantah dengan dirinya telah melakukan suap terhadap dua penyidik pajak Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Timur Eko Darmayanto dan Muhammad Dian Irwan Nuquisa. Melalui kuasa hukumnya Dito Hananto ia justru menyebut dirinya diperas oleh okbum pegawai pajak tersebut.
"Nanti kami di persidangan akan menguji para saksi untuk membuktikan ini pemerasan," kata Dito saat ditemui di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (30/7).
Menurutnya adanya unsur pemerasan itu semakin terbukti dari adanya pengakuan Eko di media massa yang menyebut ia hanya diperintahkan atasannya untuk meminta PT The Master Steel uang sebesar Rp 200 miliar. Dito lantas meminta Eko untuk membuktikan testimoni yang sudah disampaikannya ke KPK dan Menteri Keuangan. Bahkan ia juga mendorong Eko agar menjadi justice colaborator dalam kasus tersebut.
"Tidak mungkin Rp 200 miliar hanya anda berdua (Eko dan Dian). Pasti ada orang lain yang terlibat," imbuhnya
Sementara terkait pembacaan dakwaan, baik Diah maupun dua anak buahnya Effendy Komala dan Teddy Muliawan sama-sama menyatakan tidak akan mengajukan eksepsi atau tanggapan. Dito beralasan tiga kliennya itu menginginkan agar perkaranya dapat segera dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi sehingga persidangan dapat cepat selesai.
Menanggapinya majelis hakim yang dipimpin hakim Amin Ismanto pun lantas memutuskan untuk melanjutkan sidang dengan agenda pemeriksaan saksi pada 16 Agustus nanti. Kubu Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK juga menyatakan kesiapannya menghadirkan 27 saksi secara bertahap.
Sebelumnya Pengadilan Tipikor telah menggelar sidang pembacaan dakwaan terhadap pemilik PT The Master Steel Diah Soemedi dan dua anak buahnya Effendy Komala dan Teddy Muliawan. Ketiganya didakwa bersama-sama telah melakukan tindak pidana penyuapan sebesar SGD 600 ribu dollar kepada dua penyidik pajak Eko Darmayanto dan Muhammad Dian Irwan Nuquisa. Dalam dakwaan disebutkan uang tersebut bertujuan untuk menghentikan penyidikan perkara pajak yang terjadi tahun 2008 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News