kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNPB terus monitor dampak gempa M 6,1 di Maluku


Rabu, 16 Juni 2021 / 15:38 WIB
BNPB terus monitor dampak gempa M 6,1 di Maluku
ILUSTRASI. Ilustrasi gempa. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/kye/17.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) terus memonitor situasi terkini pasca gempa Magnitudo (M) 6,1 yang terjadi di Kepulauan Maluku. BNPB memonitor laporan sementara kejadian gempa dari beberapa wilayah, seperti Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat dan Kota Ambon. 

Dilaporkan di Desa Yaputi, Kabupaten Maluku Tengah telah terjadi kerusakan pada dinding penahan tanah (talud) pantai, dan air laut sempat terlihat surut. Sementara di Desa Saunolu terdapat kerusakan pada permukiman masyarakat dan di Desa Mahu terdapat patahan.

Hingga berita ini dirilis belum ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi tersebut, namun masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri dengan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. 

Masyarakat selalu diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi bahaya gempabumi maupun potensi tsunami, tetap pantau informasi yang dapat dipercaya dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Juga: Cuaca hari ini di Jabodetabek hujan, tetap bawa payung dan jas hujan

Seperti diketahui, gempa dengan magnitudo (M)6,1 mengakibatkan guncangan kuat yang dirasakan warga di kepulauan Maluku. Gempa terjadi pada Rabu siang (16/6), pukul 11.43 WIB. BNPB menerima laporan dari beberapa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait adanya gempa tersebut. Tercatat BPBD Kabupaten Maluku Tengah, Pusdalops Kota Ambon, BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat, BPBD Kabupaten Seram Bagian Timur, dan BPBD Provinsi Maluku sama-sama melaporkan warganya merasakan guncangan kuat dengan durasi guncangan yang bervariasi.

Telah Terjadinya Tiga Belas Gempabumi Susulan

Hingga hari Rabu, (16/6) pukul 13.35 WIB, pasca Gempa Maluku Tengah hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah terjadi setidaknya 13 (tiga belas) gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 3,5.

BMKG juga mengimbau agar waspada terhadap gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor ke atau di bawah laut bagi masyarakat di sepanjang Pantai Japutih sampai Pantau Apiahu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Maluku. Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati melalui keterangan tertulisnya.

"Segera menjauhi pantai menuju tempat tinggi," tulisnya.

Sebelumnya, BMKG menginformasikan gempa dengan magnitudo (M) 6,1 tersebut tidak memicu terjadinya tsunami. Namun kemudian BMKG memperbaharui keterangannya akan adanya potensi tsunami bukan dari gempanya namun akibat longsoran di bawah laut. Berdasarkan hasil observasi muka laut sta TEHORU menunjukkan ada kenaikan muka air laut setinggi 0,5 meter. Hal ini diperkirakan akibat dari longsoran bawah laut.

Selanjutnya: Waspada potensi bencana hidrometeorologi dalam dua hari ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×