Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya terjadinya potensi gelombang tinggi 2-5 meter di sejumlah perairan Indonesia. Maklumat tersebut dikeluarkan sebagai tindak lanjut atas peringatan diri dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) perihal akan adanya angin kencang, hujan lebat disertai petir pada 7 - 13 Januari 2014.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menginstruksikan para Kepala Kantor Kesyahbandaran untuk menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar bagi perahu nelayan, kapal tongkang, kapal roro, kapal landing, kapal ferry, dan kapal penumpang berkecepatan tinggi untuk berlayar pada semua perairan yang mengalami gelombang tinggi.
Larangan tersebut berlaku untuk daerah yang diperkirakan akan mengalami gelombang setinggi 2-3 meter. Adapun daerah tersebut adalah di Perairan Sibolga dan Kepulauan Mentawai, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Kepulauan Riau, Kepulauan Lingga, Perairan Kepulauan Bangka Belitung, Perairan Bagian Selatan Banten hingga Jawa Tengah, Perairan Kalimantan Bagian Barat, Perairan Selatan Kalimantan Selatan, Perairan Utara Gorontalo dan Sulawesi Utara, Perairan Pulau Morotai, Laut Maluku Bagian Utara, Perairan Halmahera, Samudra Pasifik Bagian Utara Papua.
Sedangkan bagi daerah yang diperkirakan mengalami gelombang setinggi 3-4 meter diinstruksi kepada para Kepala Kantor Kesyahbandaran untuk menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar bagi kapal yang tinggi lambung timbulnya kurang dari 3 meter. Daerah tersebut adalah Laut China Selatan, Perairan Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Samudera Pasifik Utara Halmahera, Samudera Pasifik Utara Kepulauan Talaud, Laut Sulawesi Bagian Tengah.
Kemudian terakhir untuk daerah yang akan mengalami gelombang setinggi 4-5 meter diinstruksikan untuk menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar bagi semua ukuran dan jenis kapal. Adapun wilayah yang dimaksud adalah Samudera Hindia Barat Laut Australia, Perairan Vietnam, Laut Filipina, dan Laut Sulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News