kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.054   70,31   1,01%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,18   1,49%
  • ISSI 214   1,21   0,57%
  • IDX30 423   6,92   1,66%
  • IDXHIDIV20 509   7,37   1,47%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   1,97   1,42%

Blusukan ke Rancaupas, Rini bawa direksi BUMN jawab pertanyaan masyarakat


Sabtu, 26 Mei 2018 / 15:00 WIB
Blusukan ke Rancaupas, Rini bawa direksi BUMN jawab pertanyaan masyarakat


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Dalam kunjungan kerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk menghadiri pembekalan anggota Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) Jawa Barat, ia mengajak sejumlah direksi BUMN. Beberapa pertanyaan sederhana dan humanis dilontarkan kepada jajaran direktur tersebut.

Salah satu pertanyaan yang diutarakan oleh anggota Mekaar diajukan kepada Direktur Bank Republik Indonesia (BRI) Sis Apik. Nurhidayah dari Sukabumi melaporkan teller BRI cabang Cagak, Sukabumi tidak ramah dan tidak menerima masukan masyarakat.

"Kami akan mengevaluasi dengan segera teller kami," kata Sis, di Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/5).

Direktur Bank Negara Indonesia (BNI) Catur Budi Harto juga menerima masukan serupa dari peserta lain. Ia juga diminta oleh peserta untuk memberikan solusi terkait penarikan uang tidak bisa lebih dari Rp 50 juta sehari untuk bank BNI cabang Lembang. Tak hanya itu, peserta tersebut juga meminta solusi atas bank yang tutup operasi pada pukul 14.00 WIB dan dinilai terlalu cepat.

"Tolong segera dibuatkan program, sistem jemput bola, jam 9 ketemu dengan Account Officer Mekaar," kata Rini kepada kedua Direksi bank tersebut.

Tak hanya soal perbankan, salah satu pertanyaan juga menyinggung terkait harga pupuk subsidi yang terlalu mahal dan penyebaran nya yang tidak merata.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, menyatakan pihaknya terus berupaya untuk mengendalikan harga dimana pupuk urea dijual seharga Rp 1.800 per kilogram (kg), padahal sebenarnya bisa capai Rp 4.000-Rp 5.000 per kg.

"Program yang diberikan pemerintah itu adalah harga yang sangat murah," kata Aas.

Rini kemudian meminta Aas untuk mencatat lokasi-lokasi yang dilaporkan kekurangan pupuk subsidi.

Asal tahu, program Meekar adalah program unggulan PT Permodalan Nasional Madani/PNM (Persero) yang berupaya efektif meningkatkan inklusi keuangan. Hingga April 2018 nasabah aktif Mekaar secara nasional telah melampaui angka 2,8 juta jiwa dengan lebih dari 22.000 AO yang mendampingi.

Hadir dalam kunjungan kerja tersebut adalah Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Deputi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, Staf Khusus III Menteri BUMN Wianda Pusponegoro, Staf Khusus V Menteri BUMN Parman, Dirut PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, Dirut PTPN 3 Dolly P Pulungan, Direktur BNI Catur Budi Harto, Direktur Mandiri Alexandra Askandar, Direktur BRI Sis Apik, Direktur Telkom David dan Direktur BTN R Mahelan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×