kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

BLSM bukan untuk menolong, tapi sogokan ekonomi


Minggu, 16 Juni 2013 / 15:28 WIB
BLSM bukan untuk menolong, tapi sogokan ekonomi
ILUSTRASI. Karyawan melakukan absensi di salah satu perkantoran di Jakarta, Rabu


Sumber: Tribunnews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA Pemerintah berencana menaikkan harga BBM. Kenaikan itu dibarengi dengan program pemerintah yakni BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat).

"BLSM bukan untuk menolong karena sementara tapi untuk melakukan sogokan ekonomi untuk meredam kemarahan atas kebijakan kenaikan BBM," kata aktivis Petisi 28 Haris Rusli di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (16/6/2013).

Haris mengatakan kebijakan BLSM hanya menguntungkan Partai Demokrat untuk Pemilu 2014. "Menyelamatkan PD dari kebangkuratn politik agar terpilih lagi," kata Haris. Dia menambahkan, tidak ada niat baik pemerintah untuk menolong rakyat. Seharusnya anggaran milik rakyat tersebut bukan dengan BLSM.

"Terkait kebijakan terhadap BLSM, kami menilai kebijakan BLT atau BLSM. Pemerintah dalam hal ini memposisikan sebagai pihak lain yang mengkasihani rakyat padahal pemerintahan SBY itu dipilih rakyat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×