Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebut ada 68.000 formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang tidak terisi dalam seleksi CPNS di tahun lalu.
Kepala BKN Zudan Arif Fakrullah menyebut pemerintah menyediakan 247.477 formasi dalam seleksi CPNS 2024. Namun yang terisi hanya mencapai 72%.
"Ini terjadi banyak formasi yang tidak terisi, baik pesertanya maupun sampai optimalisasi masih tidak terisi, dari 247.000 hanya terisi 179.000 atau 72 persen," kata Zudan dalam Raker Bersama Komisi II DPR RI, Senin (30/6).
Hal serupa juga terjadi pada seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang juga tidak terisi sepenuhnya.
Baca Juga: Rekor! Belasan Ribu CPNS Mendapatkan SK Pengangkatan, Simak Gaji & Tunjangan PNS 2025
Zudan menyebutkan pemerintah menyediakan 1.007.479 formasi PPPK pada seleksi tahun lalu. Namun pada tahap pertama hanya 690.913 formasi yang terisi. Kemudian, ditambah pada tahap kedua hanya mencapai 185.970 formasi terisi.
Sehingga, total formasi yang terisi hanya mencapai 876.883 khusus untuk seleksi PPPK atau mencapai 87% dari total formasi PPPK yang tersedia di tahun 2024.
"Kita cek kenapa tidak terisi sampai 100 persen karena ternyata punya formasi yang tidak ada pelamarnya," ujar Zudan.
Menurutnya ada ketidaksesuaian antara formasi yang dimohonkan Pemerintah Daerah (Pemda) dengan ketersediaan honorer.
Dia bilang, Pemda mengajukan formasi PPPK di saat tak ada satu pun honorer dalam posisi yang dibutuhkan.
Di sisi lain, ada juga Pemda yang belum mengklik final pengolahan sehingga data keterisian tidak bisa di-update.
Baca Juga: Apakah Penerimaan CPNS 2025 Ditiadakan? Cek Jawaban BKN dan Kemenpan-RB
"Ada juga instansi yang belum ataupun tidak melaksanakan seleksi PPPK tahap dua," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri PAN RB, Rini Widyantini mengatakan proses seleksi CPNS 2024 telah rampung seluruhnya pada 1 Juni lalu. Sementara itu, penyelesaian seleksi PPPK masih baru mencapai 40% pada tahap I.
"Kemudian untuk yang PPPK saat ini masih dalam proses dan sudah hampir lebih dari 40 persen sudah diproses untuk yang tahap I," ujar Rini.
Selanjutnya: Jika Iran Tutup Selat Hormuz, Subsidi Energi Indonesia Bisa Naik Dua Kali Lipat
Menarik Dibaca: Tiket Diskon KAI Terjual 1,89 Juta Kursi, Ini KA dengan Tarif di Bawah Rp 100 Ribu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
