kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bio Farma pinjam uang ke perbankan untuk Pengadaan vaksin, ini kata Kemenkeu


Kamis, 18 Februari 2021 / 13:34 WIB
Bio Farma pinjam uang ke perbankan untuk Pengadaan vaksin, ini kata Kemenkeu
ILUSTRASI. Petugas dengan alat berat memindahkan Envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac, di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021). Bio Farma pinjam uang ke perbankan untuk Pengadaan vaksin, ini kata Kemenkeu.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bio Farma (Persero) mengajukan kredit ke perbankan guna memenuhi produksi vaksin virus corona. Teranyar, PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) mengumumkan kerjasama pembiayaan syariah dengan Bio Farma sebesar Rp 1,5 triliun.

Berdasarkan keterangan resmi Danamon yang dihimpun Kontan.co.id, dana tersebut untuk pembelian bahan baku dan bahan pendukung produksi vaksin Covid-19. Bahkan, sebelumnya Bio Farma telah mendapatkan pendanaan dari PT Maybank Indonesia sebesar Rp 2,68 triliun.

Adapun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mematok anggaran vaksin tahun ini mencapai Rp 73,3 triliun untuk mengamankan 663,5 juta dosis vaksin. Angka ini bisa bertambah seiring dengan dinamika penyebaran virus corona.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengatakan, pihaknya memastikan anggaran pendanaan vaksin virus corona akan terpenuhi dari sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (Silpa) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020.

Baca Juga: Cost to income ratio perbankan diyakini turun tahun ini

Selain itu, anggaran vaskinasi juga berasal dari realokasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) APBN Tahun Anggaran 2021.

“Anggaran vaksinasi direncanakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) termasuk pencairan anggarannya. Termasuk untuk pembayaran pengadaan vaksin yang disiapkan oleh Bio farma untuk target 181 juta penduduk,” kata Askolani kepada Kontan.co.id,Kamis (18/2).

Askolani menegaskan pemenuhan anggaran vaksinasi tahun 2021 sedang diproses oleh Kemenkeu dan Kemenkes. Dalam hal ini, Kemenkes masih mereview besaran anggaran vaksin Covid-19. “Jadi akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan,” ujar dia.

Kendati demikian, Askolani tidak berkomentar lebih jauh terkait upaya Bio Farma yang sedang mencari alternatif pembiayaan vaksin Covid-19. Yang jelas, Askolani menekankan pihaknya akan memenuhi produksi vaksin.

“Kalau posisi pemerintah, konsisten (mencukupi untuk target vaksinasi 181 juta penduduk),” kata Askolani.

Selanjutnya: ​Batal dipangkas, ini rincian besaran insentif nakes dan santunan kematiannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×