Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca perdagangan bulan Juni 2018 bakal mencatatkan surplus. Hal ini dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah.
"Berdasarkan tracking BI terhadap data trade balance Juni, impor bulan Juni menurun signifikan sehingga trade balance Juni 2018 diperkirakan akan mengalami surplus," kata dia kepada KONTAN, Jumat (6/7).
Meski demikian, tidak ada angka spesifik untuk berapa surplus yang akan dicatatkan. Yang terang, "Sementara karena impornya turun signifikan," ucapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan bulan Mei 2018 mengalami defisit sebesar US$ 1,52 miliar. Ini disebabkan nilai impor lebih tinggi sebesar US$ 17,64 miliar dibandingkan dengan nilai ekspor yang sebesar US$ 16,12 miliar.
Secara keseluruhan, nilai impor Indonesia Mei 2018 mencapai US$ 17,64 miliar, naik 9,17% dibanding April 2018. Jika dibandingkan Mei 2017 meningkat 28,12%.
Berdasarkan penggunaan barang, impor bahan baku atau penolong sebesar US$ 13,11 miliar, naik 9,02% dibanding April, dan naik 24,55% dibanding Mei 2017. Barang baku dan penolong ini berkontribusi sampai 74% dari total impor Mei 2018.
Kenaikan lebih besar dicatat impor barang konsumsi, yang tercatat mencapai US$ 1,73$. Kenaikannya dibanding April 14,88%, sedangkan dibanding Mei 2017 mencapai 34,01%.
Impor barang modal pertumbuhannya tak begitu ngebut, menjadi US$ 2,81 miliar. Kenaikan bulanannya 6,63%, sedangkan secara tahunannya 43,4%.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia Mei 2018 mencapai U$ 16,12 miliar. Kenaikannya 10,9% dibanding ekspor April 2018. Demikian juga dibanding Mei 2017 meningkat 12,47%.
Adapun sektor yang mendukung pertumbuhan ekspor bulan ini adalah masih didominasi oleh non-migas sebesar US$ 14,55 miliar, yang tumbuh 9,25% dibanding April 2018. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Mei 2017, naik 11,58%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News