kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.590.000   29.000   1,13%
  • USD/IDR 16.782   0,00   0,00%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

BI perkirakan inflasi November naik menjadi 0,18%, berikut pendorongnya


Sabtu, 23 November 2019 / 13:50 WIB
BI perkirakan inflasi November naik menjadi 0,18%, berikut pendorongnya


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi kembali meningkat pada bulan November 2019. Berdasarkan hasil survei pemantauan harga oleh Bank Indonesia (BI) pada minggu ketiga November 2019, tingkat inflasi diperkirakan sebesar 0,18%  month-to-month  (mtm) atau 3,04%  year-on-year  (yoy).

Secara bulanan, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, inflasi November 2019 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu hanya 0,02%.

Baca Juga: Ditopang konsumsi dan investasi, BI proyeksi ekonomi tahun ini bisa tumbuh 5,1%

“Ini biasa, jelang akhir tahun inflasi memang lebih tinggi yaitu di bulan November dan Desember berdasarkan pola musiman dan adanya hari besar keagamaan,” tutur Perry, Jumat (22/11).

Sumber inflasi November, lanjutnya, diperkirakan berasal dari komoditas bawang merah yang mengalami inflasi 0,08%, daging ayam ras sebesar Rp 0,05%, serta sejumlah komoditas lainnya.

Sementara, komoditas yang diperkirakan masih akan mengalami deflasi di antaranya cabai merah sebesar 0,07% dan cabai rawit 0,02%.

Baca Juga: BI ramal inflasi pada tahun 2019 ada di kisaran 3,1%

Adapun, Perry menyatakan, BI tetap memproyeksikan inflasi sampai dengan akhir tahun relatif rendah dan terkendali, yaitu sebesar 3,1%.

Secara year-to-date (ytd), inflasi tercatat sebesar 2,41%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×