Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) menyepakati perpanjangan kerja sama keuangan bilateral pada Jumat (3/11).
Direktur Departemen Komunikasi BI Nita A. Muelgini mengungkapkan, kerja sama yang diperpanjang terdiri atas dua perjanjian.
Pertama, perjanjian local currency bilateral swap agreement (LCBSA) yang memungkinkan adanya pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral hingga senilai SGD 9,5 miliar atau Rp 100 triliun.
LCBSA merupakan bentuk kerja sama keuangan bilateral yang lazim dilakukan oleh bank sentral.
Perjanjian tersebut memungkinkan suatu bank sentral untuk mendapatkan valuta asing dari bank sentral mitra dengan cara saling mempertukarkan mata uang lokal masing-masing negara, untuk kemudian dipertukarkan kembali pada saat jatuh tempo yang telah disepakati.
Baca Juga: Sri Mulyani: Langkah Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah Terus Diperkuat
Kedua, Bilateral Repo Line (BRL), yang memungkinkan dilakukannya transaksi repo antara BI dan MAS untuk mendapatkan likuiditas dalam dolar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 3 miliar.
Dengan menjaminkan obligasi pemerintah yang diterbitkan oleh negara-negara G3 (AS, Jepang, dan Jerman), yang dimiliki BI dan MAS.
BRL merupakan bentuk kerja sama keuangan bilateral yang lazim dilakukan oleh bank sentral.
Perjanjian ini memungkinkan suatu bank sentral untuk mendapatkan likuiditas dalam dolar AS dari bank sentral mitra dengan cara menjaminkan surat berharga yang dimilikinya, untuk kemudian dipertukarkan kembali pada saat jatuh tempo yang telah disepakati.
Adapun kerja sama tersebut telah berlangsung sejak November 2018, sebagai tindak lanjut dari kesepakatan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Pemerintah sepakat untuk terus memperkuat kerja sama dalam rangka menjaga stabilitas moneter dan keuangan di kawasan, termasuk di kedua negara.
Baca Juga: Perekonomian RI Kuartal III-2023 Diprediksi Tumbuh 5,1%, Ini Pemicunya
Kerja sama ini telah diperpanjang setiap tahun, terakhir pada November 2022. Kesepakatan perpanjangan yang kelima ini semakin menunjukkan komitmen BI dan MAS untuk tetap saling mendukung dalam rangka membangun kepercayaan terhadap kondisi perekonomian di masing-masing negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News