Reporter: Widyasari Ginting | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) melakukan pertemuan di Gedung Djuanda Kementerian Keuangan. Dalam pertemuan kali ini hadir perwakilan dari Kemenkeu, OJK, LPS, BI untuk menyampaikan pandangan terkait perkembangan ekonomi terkini.
Terutama setelah adanya pernyataan dari Gubenur The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen yang mengatakan bahwa kemungkinan mereka akan menaikan Fed rate lebih awal dari rencana.
"Kita akan mendiskusikan perkembangan ekonomi dunia, perkembangan ekonomi Indonesia, prospeknya dan review mengkaji stabilitas sistem keuangan," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Kamis (17/7).
Terkait perkembangan ekonomi luar negeri, Agus bilang FKSSK bakal membahas normalisasi moneter The Fed, rebalancing ekonomi Tingkok, utang luar negeri, serta bagaimana secara umum balance of payment dan juga fiskal. "Kita pahami bahwa ekonomi Tiongkok akan ada perlambatan,"ujar Agus.
Ia menjelaskan China yang semalama 20 tahun ke belakang selalu memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 10%, sekarang dalam lima tahun ke depan diperkirakan bakal berada pada 7,5%.
Agus bilang pertumbuhan ekonomi kuartal II 2014 Tiongkok hasilnya 7,5%, lebih tinggi dibanding perkiraanya dimana ekonomi tiongkok hanya akan bertumbuh 7,4%. Hal ini juga akan membawa pengaruh baik bagi Indonesia, yang mana China merupakan salah negara utama tujuan ekspor Indonesia. Namun perkembangan The Fed menurut Agus juga perlu mendapat perhatian tersendiri.
Melihat perkembangan ekonomi yang sedang berjalan, sejumlah pengamat dan analis mempekirakan The Fed bakal menaikan suku bunga pada kuartal ke III 2015. "Tapi apa itu akan nanti dilaksanakan di kuartal II 2015 atau kuartal III kita harus mempersiapkan dirinya dgn baik dan benar," ujar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Kabar baik dari The Fed
Kapan The Fed akan mulai menaikkan bunga AS?
