| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 2.321.000 -16.000 -0,68%
USD/IDR 16.675 65,00 0,39%
IDX 8.274 121,80 1,49%
KOMPAS100 1.150 20,83 1,85%
LQ45 828 21,81 2,70%
ISSI 292 3,80 1,32%
IDX30 433 11,22 2,66%
IDXHIDIV20 495 13,50 2,81%
IDX80 128 2,92 2,34%
IDXV30 137 2,82 2,10%
IDXQ30 138 3,59 2,67%

Berusia 80 Tahun, Presiden Brasil Pastikan Maju Lagi untuk Masa Jabatan ke-4

Kamis, 23 Oktober 2025 / 16:52 WIB

ILUSTRASI. Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva guna membahas isu-isu global dan bilateral termasuk penguatan kerja sama kedua negara di sejumlah bidang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/agr

Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan bahwa, meski dirinya sudah berusia 80 tahun, namun ia akan tetap mencalonkan diri kembali sebagai Presiden untuk ke-4 kalinya.

Hal tersebut Lula sampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto dalam joint statement di Istana, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

"Saya ingin mengatakan bahwa saya akan berusia 80 tahun. Tapi percayalah, saya masih punya energi seperti saat berusia 30 tahun. Dan saya akan maju untuk masa jabatan keempat di Brasil," ujar Lula.

Lula menjelaskan, dirinya berbicara seperti itu kepada Prabowo karena mereka masih akan sering bertemu.

Dia mengatakan, meski lengser pada 2026 mendatang, namun dirinya akan kembali mencalonkan diri sebagai Presiden demi menjaga hubungan Brasil-RI.

"Saya katakan ini karena kita masih akan sering bertemu. Masa jabatan saya saat ini baru akan berakhir pada akhir tahun 2026. Tapi saya siap mencalonkan diri lagi dan memastikan hubungan antara Indonesia dan Brasil menjadi hubungan yang kuat, bermartabat, dan berharga," jelasnya.

Lula menyampaikan, dirinya ingin lebih banyak pengusaha Brasil datang ke Indonesia untuk berinvestasi.

Akan tetapi, sebaliknya, Lula turut berharap pengusaha Indonesia juga berinvestasi di Brasil.

"Karena hubungan dagang yang adil adalah hubungan di mana kedua negara sama-sama diuntungkan, atau setidaknya, seimbang," imbuh Lula.