kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berisiko terjangkit Covid-19, 100 jurnalis di Depok jalani rapid test


Senin, 06 April 2020 / 21:38 WIB
Berisiko terjangkit Covid-19, 100 jurnalis di Depok jalani rapid test
ILUSTRASI. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Rumah Sakit Bunda (RS Bunda) menyelenggarakan rapid test terhadap 100 wiiraswasta yang bertugas di sekitar Depok. Foto: DOK Humas Pemkot Depok


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - DEPOK. Secara bertahap, sebanyak 100 orang wartawan menjalani rapid test (periksa cepat) virus corona di Rumah Sakit Bunda, Depok, Senin (6/4). Para pekerja media dianggap salah satu elemen yang rawan terpapar Covid-19 karena mobilitas peliputan yang tinggi. Hal ini menjadi perhatian serius dari Pemkot Depok yang terus berupaya membendung penyebaran virus corona, salah satunya dengan mengadakan rapid test.

Selain Pemkot Depok, rapid test untuk jurnalis ini melibatkan sejumlah pihak antara lain RSU Bunda Margonda yang memfasilitasi tempat pemeriksaan, organisasi wartawan yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Depok, Depok Media Center (DMC) dan lainnya. Humas RSU Bunda Margonda, Mawar mengatakan, awal kerjasama rapid test 100 wartawan ini diawali saat kegiatan sumbangan APD dari perkumpulan Dokter Intervensi Nyeri yang diberikan ke RSU Bunda Margonda.

“Nah kebetulan waktu itu Bang Rusdy [Pembina DMC] meliput kegiatannya, yang kemudian sounding ke saya bahwa akan ada pemeriksaan 100 rapid test untuk wartawan yang bertugas dan tinggal di Depk,” ujar mawar disela-sela kegiatan rapid test.

Ia berujar, RSU Bunda Margonda ingin turut mendukung dan mensukseskan gerakan pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19, dimulai dari rekanan wartawan atau pers dan diharapkan bisa menjadi contoh bagi yang lainnya. “Alhamdulillah, pelaksanaan pemeriksaan rapid test 100 wartawan berjalan lancar tanpa ada hambatan. Terima kasih untuk kehadiran Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna dan Kadiskominfo Sidik Mulyono yang memberi support kepada para wartawan,” ujar Mawar.

Pada kesempatan yang sama, Pradi juga berharap, rapid test Covid-19 yang diikuti 100 wartawan di Kota Depok ini hasilnya negatif. “Insya Allah ini adalah dalam rangka berbuat untuk kebaikan. Saya berdoa semoga semua hasilnya negatif dan teman-teman bisa menjalankan fungsi dan tugasnya dalam mengawal pekerjaan Pemerintah Kota Depok,” tuturnya.

Lebih lanjut, Pradi mengatakan, jurnalis sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi memiliki peran yang cukup penting dalam percepatan penanganan covid-19, khususnya di Kota Depok. “Tolong supportnya juga dalam pemberitaan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan, dan juga tetap waspada dalam bertugas," pinta dia.

Kepala RSU Bunda Margonda Depok, dr Imelda Rachmawati menyiapkan empat tenaga medis, yakni dua dokter dan dua perawat. “Ini bencana kesehatan, kami senang dapat berpartisipasi bahu-membahu melawan Covid-19 bersama teman-teman wartawan,” ucapnya. Rapid test ini untuk orang yang sehat atau tanpa gejala. Hasil rapid test belum dapat dikatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

“Jika hasil rapid test positif, akan masuk daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Selanjutnya mengikuti pemeriksaan tahap kedua yakni tes Swab PCR untuk memastikan Terkonfirmasi Positif Covid-19 atau tidak,” jelasnya. Jika ada peserta yang positif akan dilaporkan untuk diambil tindakan lanjutan. Peserta yang positif tanpa gejala akan mengikuti program isolasi positif Covid-19. “Alhamdulillah, semua hasilnya negatif. Tapi, masih direview oleh dokter kami,” kata Mawar, Humas RSU Bunda Margonda, menambahkan.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Kota Depok, Rina Ratna Purnama, mengungkapkan, ratusan jurnalis tersebut terdiri dari berbagai media baik nasional maupun lokal di Kota Depok. "Teman-teman wartawan yang bertugas di Depok maupun berdomisili di Depok ini sangat antusias melakukan rapid test. Ini adalah bentuk perhatian yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi kami para awak media,” sebutnya.     

Pembina DMC Rusdy Nurdiansyah menimpali untuk sesi awal, rapid test dilakukan pada sekira 50 jurnalis. Sisanya, akan dilanjutkan besok, Selasa (7/4). Menurut dia, rapid test sangat perlu dilakukan oleh para jurnalis, karena termasuk dalam kelompok orang yang rentan terpapar karena berada di lapangan dan bertemu dengan banyak narasumber.

"Keberadaan wartawan dalam meliput dan mencari informasi terkait berbagai kegiatan pembangunan terlebih penyebaran Covid -19 yang mewabah ini sangat penting, sehingga perlu adanya penangganan dini melalui tes rapid. Tes rapid ini dibagi dua sesi untuk hari ini 50 orang wartawan dan Selasa (7/4) 50 wartawan lainnya,” tukas Rusdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×