kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berdayakan masyarakat, BRGM dorong produk dari lahan gambut dijual di toko online


Kamis, 06 Mei 2021 / 14:17 WIB
Berdayakan masyarakat, BRGM dorong produk dari lahan gambut dijual di toko online
ILUSTRASI. Pertanian di lahan gambut juga bisa hasilkan nanas kualitas ekspor.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) siap mendorong produk pertanian yang dihasilkan di lahan gambut untuk dijual di toko online.

“Kebutuhan tanaman herbal di tengah COVID-19 meningkat cukup tinggi dan pembelian banyak dilakukan melalui toko online” ujar Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari dalam keterangannya, Kamis (6/5).

Data ini, menjadi tantangan tersendiri bagi BRGM terutama dalam merancang program restorasi gambut ke depannya. Mengingat kegiatan restorasi, tidak hanya memulihkan kondisi ekologi saja, tapi juga berkewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Selain sarang burung walet, porang juga jadi idola di pasar global

Upaya peningkatan kesejahteraan ini, pada periode sebelumnya di Sumsel sudah dilakukan melalui pemberian 110 paket bantuan revitalisasi ekonomi masyarakat dan pelatihan pengelolaan lahan tanpa bakar petani gambut.

Salah satu komoditas yang dikembangkan oleh Pokmas adalah jahe, tanaman herbal yang dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Pokmas ini juga dibina untuk mengembangkan produk turunan seperti jahe bubuk dan empon-empon.

BRGM, melalui Kedeputian Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan, telah membuka pasar untuk produk yang dihasilkan oleh pokmas dengan menjalin kerjasama dengan marketplace, seperti Bukalapak.

Kedepan, mengingat BRGM memiliki Kedeputian Bidang Pemberdayaan Masyarakat, maka kegiatan restorasi gambut juga akan memperkuat pengembangan usaha termasuk di dalamnya pendampingan masyarakat untuk diversifikasi produk gambut dan akses pasar.

“Kami harap penguatan pengembangan usaha ini, dapat  mewujudkan masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan restorasi gambut di Sumatera Selatan,” harap Ayu. 

Baca Juga: Kementan genjot produksi sarang walet dan porang

Pada kegiatan sosialisasi ini, juga disampaikan capaian restorasi gambut di Sumatera Selatan sampai akhir 2020, yaitu telah dibangun infrastruktur pembasahan gambut sebanyak 331 unit Sumur Bor, 824 unit Sekat Kanal, 57 unit Timbun Kanal. Dilakukan juga revegetasi seluas 250 hektar dan dibentuk 88 Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG). Pada 2021 ditambah 8 DMPG lagi.

Untuk target restorasi, sampai tahun 2024, 157.848 hektare berada di Sumatera Selatan. Untuk mencapai target ini, diperlukan dukungan dan kerjasama yang baik para pihak.

Selanjutnya: Pusbarindo beberkan tantangan untuk merealisasikan wajib tanam bawang putih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×