kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Belum ada bujet Alpalhankam US$ 124 miliar, Komisi I beberkan rencana anggaran TNI


Rabu, 23 Juni 2021 / 19:09 WIB
Belum ada bujet Alpalhankam US$ 124 miliar, Komisi I beberkan rencana anggaran TNI
ILUSTRASI. Dua pesawat tempur F16 melakukan pendaratan pada salah satu rangkaian latihan Jalak Sakti 2021 di Pangkalan Udara Sri Mulyono


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menyebut, belum ada anggaran Rencana Strategis Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).

Sebelumnya beredar anggaran Alpalhankam dalam draft Peraturan Presiden senilai US$ 124 miliar. Anggaran tersebut masih dalam pembahasan oleh Menteri Pertahanan.

"Itu baru wacana tentu kami tidak bahas wacana," ujar Utut dalam Seminar Nasional Seskoal, Rabu (23/6).

Utut bilang, saat ini Komisi I DPR masih membahas rencana anggaran untuk pertahanan dan TNI. Total rencana kebutuhan pada tahun 2022 mendatang sebesar Rp 325,55 triliun.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut bahwa saat ini dalam pembahasan, rencana kebutuhan tersebut masih di pangkas dalam pagu anggaran indikatif. Pagu indikatif TNI Angkatan Darat sebesar Rp 59,9 triliun dari rencana kebutuhan Rp 101,71 triliun.

Baca Juga: Pengamat militer menghitung belanja Alpalhankam mencapai US$ 124 miliar

Sementara, pagu indikatif TNI Angkatan Laut sebesar Rp 22,79 triliun dari rencana kebutuhan Rp 34,91 triliun. Sedangkan pagu indikatif TNI Angkatan Udara sebesar Rp 17,79 triliun dari rencana kebutuhan Rp 38,72 triliun.

Berdasarkan hal tersebut, Utut bilang anggaran masih sulit memenuhi kebutuhan renstra Alpalhankam. Meski pun hal itu tidak menutup adanya pinjaman luar negeri untuk pemenuhan kebutuhan.

"Kalau itu terjadi kita minta bagaimana skema pembayarannya, memberatkan negara atau tidak," terang Utut.

Utut mengakui bahwa saat ini Indonesia masih terus melakukan pembenahan Alpalhankam untuk mencapai kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force (MEF). Pemenuhan MEF ditargetkan dapat tercapai pada tahun 2024 mendatang.

"Rencananya kalau memang tuhan memberi Indonesia tiba-tiba melimpah uang Indonesia bisa 100% di 2024," jelas Utut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×