kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Begini cara Pemprov Jawa Timur membangun kota metropolitan


Selasa, 09 Juli 2019 / 18:03 WIB
Begini cara Pemprov Jawa Timur membangun kota metropolitan


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus mendorong pembangunan kota metropolitan di wilayahnya. Seperti pengembangan pariwisata di Bromo, Tengger, Semeru (BTS), dan kilang minyak di Tuban.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjabarkan teknis pengembangan kota metropolitan versi pemprov Jatim dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Selasa (9/7). Menurut Mantan Menteri Sosial ini, tiga proyek pembangunan tiga proyet tersebut berpotensi menggenjot pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, Jatim juga akan mengembangkan kota metropolitan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbang Kertasusila). Pengembangan tersebut akan dilakukan dengan menyiapkan transportasi yang terintegrasi. 

Baca Juga: Jokowi sebut Jateng dan Jatim punya potensi ungkit ekonomi Indonesia

"Ini kalau dalam peta industri Jatim ring 1 akan disiapkan public transport, termasuk di dalamnya Mass Rapid Transi (MRT)," ujar Khofifah usai rapat.

Berkaitan dengan pengembangan kawasan wisata BTS. Guna meningkatkan pariwisata akan dibangun kereta gantung yang dapat membawa pengunjung ke puncak Bromo. Pengembangan BTS akan dilakukan dengan Swiss yang memiliki pengalaman mengembangkan wisata pegunungan.

Baca Juga: Khofifah membantah memberikan rekomendasi ke Romi soal Kakanwil ‎Kemenag Jatim

Selain itu akan dilakukan pula pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga yang kerap menjadi tempat sandar kapal pesiar. 

Kemudian ada juga pengembangan kawasan kilang minyak di Tuban yang dikembangkan PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan minyak dan gas (migas) Rusia Rosneft Oil Company. Dampak kilang minyak tersebut diharapkan akan mendorong Produksi Domestik Bruto (PDB) nasional. 

"Kami ingin apa yang sudah dilakukan oleh Rosneft dalam persiapannya bisa tersupport," terang Khofifah.

Nantinya peran kementerian yang ada di pemerintah pusat juga akan disertakan. Kebutuhan yang ada akan dibagi untuk kemudian ditangani oleh kementerian teknis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×