Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan investasi pada tahun depan diprediksi melambat, karena adanya sentimen politik. Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk menggenjot investasi, khususnya untuk Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan, tahun depan, PINA akan mulai masuk kembali, khususnya dari dana pensiun negara Amerika Serikat dan Kanada. "Awalnya ini kita memang masih berharap dari Jepang, Korea dan China," kata Bambang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/12).
Menurutnya, ketiga negara tersebut sudah masuk terlebih dahulu. Sedangkan dari negara barat baru akan masuk pada 2018.
Untuk investor Jepang dan China, rata-rata masuk ke proyek listrik, jalan tol, dan ada pembangunan bandara, terutama Bandara Kertajati. Investasi untuk proyek listrik tersebut terutama untuk proyek yang dipegang oleh anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bappenas akan mendorong mitra untuk mengajak investor memberikan tambahan modal.
Sedangkan untuk tol, kata Bambang, besaran investasi tersebar ke beberapa wilayah, terutama pada tol Trans Jawa. Termasuk salah satu diantaranya merupakan jalan tol milik PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
"Kalau itu mungkin paling utama jalan tol dan listrik. Bandara ini lebih spesifik karena bandara proyeknya cuma dua. Kertajati dan Kulonprogo," lanjutnya.
Bambang menyatakan, investor asing akan banyak pada proyek tol dan pembangkit. "Trans Jawa sudah proses, terutama Waskita juga. Sekarang ada tahap kedua. LRT ada satu seksi di Jakata yang diminati investor Korea," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News