Reporter: Kiki Safitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri menargetkan penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 25 triliun pad tahun ini. Jumlah tersebut naik 42,85% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 17,5 triliun.
Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan, pihaknya meminta dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian agar dapat menyalurkan dana KUR sebesar Rp 25 triliun. Permintaan itu didasarkan pada kinerja tahun lalu yang mana bank pelat merah tersebut berhasil menyalurkan seluruh dana KUR sebesar Rp 17,5 triliun.
"Kami memintanya sih Rp 25 triliun. Tahun lalu Rp 17,5 miliar. Dan itu tersalurkan (semua) tahun 2018 bahkan ada lebih sedikit. NPL kita 0% - 1%," kata Donsuwan usai rapat, Kamis (17/1).
Donsuwan menyebutkan bahwa dalam rakor disebutkan bahwa pihak perbankan diharapkan mensupport sektor peternakan sapi dengan memaksimalkan penyerapan KUR.
Ia menyebut bahwa selama ini KUR terfokus pada usaha produktif dan perdagangan dengan 56% di sektor produktif. Tahun ini target akan dinaikkan menjadi 60%.
"Rencananya begitu, tapi belum diputuskan dan kini mencakup kredit untuk peternak sapi, biaya hidupnya dan biaya untuk sapinya," jelasnya.
Strategi dalam memaksimalkannya adalah dengan fokus di sektor produktif (pertanian, peternakan dan perikanan). "Kan kalau kita bicara bisnis mikro kan yang produktif ya tiga itu dan kita sudah masuk disitu," ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa populasi pengusaha mikro paling banyak berada di Jawa dimana populasi sektor rill ada. Ini yang kemudian menjadi market penyaluran KUR.
"Jadi bank itukan sektor pendukung, bank itu bukan sektor riil dan kami sektor pendukung mendukung sektor riil. Populasi sektor riil itu di mana, ya bank ada di situ," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News