kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bank Indonesia: Optimisme Ekonomi akan Kembali Terdorong Pasca Pemilu


Kamis, 29 Februari 2024 / 12:50 WIB
Bank Indonesia: Optimisme Ekonomi akan Kembali Terdorong Pasca Pemilu
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) memperkirakan optimisme ekonomi tahun ini akan kembali terdorong pasca pemilu 2024 (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan optimisme ekonomi tahun ini akan kembali terdorong pasca pemilihan umum (pemilu) 2024.

Deputi Gubernur BI Juda Agung memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di kisaran 4,7% hingga 5,5%, dengan titik tengah sekitar 5,1%.

“Ekonomi domestik setelah pemilu selesai ini akan dorong optimisme. Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi titik tengahnya sekitar 5,1%,” tutur Juda dalam agenda Economic Outlook 2024, Kamis (29/2).

Sementara itu, Juda juga optimistis inflasi domestik akan tetap terjaga di kisaran 2% hingga 3%, serta pertumbuhan kredit di kisaran 10% hingga 12% tahun ini.

Baca Juga: Bank Indonesia Ingatkan Inflasi Global yang Masih Tertahan

Sementara itu, dari sisi global, Juda memperkirakan prospek perekonomian global tahun ini akan lebih rendah dari 2023. Meski begitu, Juda menyampaikan perkiraan angkanya justru lebih tinggi.

“Ini karena AS lebih kuat dari yang kita perkirakan, ekonominya sangat strong. Kesimpulan kami pertumbuhan ekonomi global 2024 sebesar 3%, sedikit lebih rendah dari 2023,” ungkapnya.

Ia justru mengingatkan kondisi inflasi global yang saat ini sulit turun. Alasannya adalah karena data tenaga kerja Amerika Serikat yang masih kuat, sehingga biaya tenaga kerja masih tinggi.

Disamping itu, kondisi eskalasi ketegangan geopolitik juga masih belum usai dan masih belum ada perkiraan kapan akan berakhir.

“Jadi kita perlu khawatirkan adalah di sisi inflasi global, di sini kelihatan bahwa penurunan inflasi global itu masih tertahan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×