kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Bank Dunia: Daya Saing Ekspor Manufaktur Indonesia Cenderung Stagnan


Minggu, 18 Desember 2022 / 18:35 WIB
Bank Dunia: Daya Saing Ekspor Manufaktur Indonesia Cenderung Stagnan
ILUSTRASI. Bank Dunia: Daya Saing Ekspor Manufaktur Indonesia Cenderung Stagnan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Dunia mencatat daya saing ekspor manufaktur Indonesia cenderung stagnan dalam dua dekade terakhir. 

Dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Desember 2022, Bank Dunia mengungkapkan porsi ekspor manufaktur Indonesia di dunia hanya bertahan di angka 1,1%. 

Sedangkan Vietnam, mampu meningkatkan porsi ekspor manufakturnya di kancah global, dari 0,2% pada tahun 2000 menjadi 1,6% pada tahun 2020. 

Ini seiring dengan Vietnam yang mampu melakukan diversifikasi produk dan melakukan peningkatan produktivitas ekspor manufaktur. 

Baca Juga: Bank Dunia Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Tak Sampai 5%

Selain Vietnam, Bank Dunia juga melihat beberapa negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia berhasil membangun kapasitas produktif untuk diversivikasi ke industri yang bernilai tambah lebih tinggi. 

Nah, untuk meningkatkan kinerja industri pengolahan untuk lebih baik, Bank Dunia pun memberikan beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan oleh Indonesia. 

Pertama, melakukan diversifikasi produk didukung dengan kebijakan pendukung yang tepat sehingga menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi. 

Baca Juga: Danamon Hadirkan Konsep Next-Generation Branch untuk Pengalaman Perbankan Holistik

Kedua, memperdalam perjanjian perdagangan yang ada dan mengejar perjanjian dagang yang lebih komprehensif. 

Ketiga, mempercepat fasilitas perdagangan dan reformasi logistik. Keempat, menuntaskan kendala yang mengikat untuk perdagangan jasa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×