kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.239   -144,00   -0,89%
  • IDX 7.001   -106,82   -1,50%
  • KOMPAS100 1.045   -19,13   -1,80%
  • LQ45 819   -15,02   -1,80%
  • ISSI 214   -2,85   -1,32%
  • IDX30 418   -8,59   -2,01%
  • IDXHIDIV20 503   -10,40   -2,03%
  • IDX80 119   -2,26   -1,86%
  • IDXV30 125   -2,20   -1,73%
  • IDXQ30 139   -2,68   -1,89%

Bank Dunia Catat Harga Beras di Indonesia Paling Mahal se-ASEAN


Senin, 19 Desember 2022 / 18:50 WIB
Bank Dunia Catat Harga Beras di Indonesia Paling Mahal se-ASEAN
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arif Prasetyo Adi; dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Pambudi memantau harga dan pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Senin (7 Nov).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Dunia melaporkan harga beras di Indonesia jauh lebih mahal dari pada harga beras di negara ASEAN lain seperti Thailand, Malaysia Vietnam dan Filipina.

Dikutip dari laporan Bank Dunia Indonesia Econic Prospech (IEP) Desember 2022 menyebutkan harga beras di Indonesia 28% lebih tinggi daripada harga di Filipina. Kemudian dua kali lipat lebih tinggi dari Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Thailand.

Harga eceran beras di dalam negeri secara konsisten menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya harga beras turut mendorong kenaikan inflasi pangan domestik.

Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi, Ini Harapan Pedagang Pasar Cipinang

"Konsumen di Indonesia membayar harga beras dan makanan pokok lainnya lebih tinggi daripada negara tetangga," dikutip dari laporan IEP Desember 2022, Senin (19/12).

Menurut Bank Dunia penyebab harga beras Indonesia tinggi lantaran kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mendukung produksi pertanian.

Misalnya, langkah pembatasan perdagangan melalui tarif impor, pembatasan kuantitatif, monopoli impor oleh BUMN untuk komoditas utama dan tindakan non tarif lainnya.

Kedua, ketentuan harga pembelian minimum di tingkat petani.

Adapun faktor lainnya yaitu kurangnya investasi jangka panjang dalam riset dan pengembangan pertanian, pelayanan penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang dapat menurunkan harga beras dalam jangka panjang.

Baca Juga: BI Prediksi Inflasi Desember 2022 Capai 0,44% MoM

Bukan hanya persoalan beras, Bank Dunia menyebut Indonesia menghadapi tantangan terkait dengan produktivitas diversifikasi pangan yang lebih bergizi dan keterjangkauan harga pangan.

"Perlu kebijakan untuk mendorong diversifikasi pangan yang lebih bergizi (ternak, buah dan sayuran) dan mengurangi distorsi kebijakan yang saat ini berpihak pada produksi beras dapat meningkatkan kecukupan gizi," sebut Bank Dunia.

Perlu diketahui, harga beras di Indonesia memang mengalami kenaikan di beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Inflasi Desember 2022 Diperkirakan Capai 0,44% Secara Bulanan

Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid mengatakan kenaikan harga beras di pasaran saat ini sudah mencapai Rp 2.000 per kg di setiap jenis beras.

Untuk beras kualitas medium harga beras di pasar saat ini adalah Rp 10.200 per kg dari harga normal yaitu Rp 8.500 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×