Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah siap mengurangi impor komoditas energi dari negara Timur Tengah dan Asia sebagai tindak lanjut hasil kesepakatan tarif timbal balik dengan Amerika Serikat (AS).
Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dalam menanggapi rencana pemerintah menambah impor energi dari AS senilai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 243,9 triliun.
Komitmen ini merupakan bagian dari hasil kesepakatan negosiasi tarif AS yang di rilis dala Join Statemen gedung pada Selasa (22/7).
"Nanti akan kurangi dari negara lain. Iya Timur Tengah dan Asia," kata Bahlil di Istana Negara, Senin (28/7).
Bahlil menegaskan sesuai dengan kesepakatan, Indonesia akan belanja BBM crude dan LPG dari AS dengan total sebesar US$ 15 miliar.
Baca Juga: Bahlil Naikkan Bagi Hasil PHR di Blok Rokan Jadi 84%
Namun begitu, Bahlil mengatakan pembelian energi ini akan dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan nilai keekonomian.
"Harganya harus kompetitif dan sekarang kita buat perangkatnya," ujarnya.
Diketahui, Indonesia harus mengimpor energi US$15 miliar Rp243,9 triliun dari AS sebagai salah satu syarat bisa menikmati tarif 19 persen dari Presiden Donald Trump.
Tarif itu turun dibandingkan ancaman yang ia berikan ke Indonesia saat awal melakukan serangan dagang ke sejumlah negara. Saat itu, ia mengancam penerapan tarif sebesar 32 persen untuk produk Indonesia.
Selain kewajiban pembelian energi dari AS, Indonesia juga diminta impor produk pertanian AS bernilai US$4,5 miliar atau Rp73 triliun. Ketiga, Indonesia harus membeli 50 pesawat buatan Boeing.
Baca Juga: Menteri Bahlil Sebut Kopdes Merah Putih Berpotensi Kelola Tambang
Selanjutnya: Rusia Waspada, Serangan Siber Pro-Ukraina Lumpuhkan Maskapai Aeroflot
Menarik Dibaca: Telkom Hadirkan Layanan Digital untuk Efisiensi Koperasi Desa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News