kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Badan Restorasi Gambut mulai melibatkan kaum perempuan untuk jaga lahan gambut


Kamis, 14 Februari 2019 / 17:01 WIB
Badan Restorasi Gambut mulai melibatkan kaum perempuan untuk jaga lahan gambut


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Restorasi Gambut (BRG) terus berupaya menyelamatkan lahan gambut dari kegiatan pembakaran hutan. Terutama di wilayah-wilayah yang ada ada lahan gambut. Salah satunya di Kalimantan Tengah.  Kali ini program yang dilakukan BRG adalah dengan melibatkan kaum perempuan.

Myrna A. Safitri, Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut mengatakan hingga kini sudah ada 773 kelompok perempuan yang telah mendapat pendampingan dari BRG. Jumlah tersebut diharapkan terus menigkat seiring berjalannya waktu.

Selain membina soal pertanian, kelompok perempuan tersebut juga diberi keterampilan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk kerajinan anyaman yang dibuat dari rumput atau tanaman yang banyak tumbuh di lahan gambut. Dan ternyata, kaum hawa tersebut sudah bisa membuat anyaman menjadi tas, topi, keranjang, tikar dan dompet yang siap dipasarkan.

“BRG menyadari pentingnya peran para perempuan dalam menjaga ekosistem gambut. Jika perempuan diberdayakan bisa  mendorong perubahan besar dalam sikap dan perilaku melindungi,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/2).

Salah satu petani yang ada dalam program inisiasi BRG adalah Theti Numan Agau, perempuan Dayak yang tinggal di Desa Mantangai Hilir, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas. Sebelum menjadi petani binaan dari BRG, Theti mengelola lahan kecil tempat ia menanam padi. Setiap tahun, ia bisa panen 30 karung beras.

Hasil ini jelas kurang, tapi setelah ikut program pembinaan dari BRG yakni Sekolah Lapang selama 10 hari dengan membangun  mini demplot pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) yang dikelola kelompoknya, ia bisa menanam ragam produk pertanian, seperti tomat, cabai dan kacang panjang. Kelebihan dari hasil panen tidak cuma untuk makan saja tapi juga bisa ia tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×