Reporter: Teddy Gumilar | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemerintah Australia menyatakan tetap akan berkomitmen bekerjasama dengan Indonesia dalam skema Reducing Emision Form Deforestation and Degradation (REDD) Plus. Ini sejalan dengan kesepakatan Menteri Perubahan Iklim, Efisiensi Energi dan Air Australia, Senator Penny Wong dan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan pada 2 Maret 2010 tentang pembentukan Kemitraan Karbon Hutan Indonesia–Australia (Indonesia-Australia Sumatera Forest Carbon Partnership) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca akibat deforestasi dan degradasi hutan.
“Australia tetap berkomitmen untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam mengurangi emisi dari bahaya deforestasi dan degradasi hutan. Titik berat kemitraan kedua negara berada pada upaya awal untuk mengurangi emisi hutan melalui kegiatan-kegiatan praktis di lapangan,” kata Sam Zapia dari program bantuan Australiadalam surat elektroniknya kepada KONTAN, Kamis, (20/5).
Dukungan Australia saat ini diberikan untuk dua kegiatan, di dua daerah. Kegiatan pertama di Kalimantan saat ini mengembangkan model REDD-plus yang layak untuk lahan gambut sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, melindungi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Yang kedua akan berada di Provinsi Jambi. Detail dari kegiatan ini akan ditentukan dalam bulan-bulan mendatang.” tukas Sam. Total komitmen untuk Kemitraan Karbon Hutan Indonesia-Australia kini menjadi A$ 70 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News