Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah semakin terang bederang. Padahal penggunaan senjata tersebut telah dilarang dalam hukum internasional. Sebagai Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada periode September 2013 nanti, Australia berkepentingan untuk menekan Suriah.
Dalam proses tersebut, Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd menelpon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rangka meminta dukungan Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia dan berperan penting di PBB untuk mendukung negara Kanguru tersebut dalam menjalankan tugasnya.
"Yang dibahas dalam pembicaraan kurang lebih 10 menit tersebut adalah perkembangan terkini Suriah. Utamanya sinyalemen penggunaan senjata kimia," tutur Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah saat dihubungi, Selasa (27/8).
Fiazasyah mengatakan Rudd menghubungi SBY karena ingin mendapatkan dukungan agar peran yang dimainkan Australia sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB mendapat dukungan dari Indonesia. Atas permintaan tersebut, SBY menyatakan bahwa Indonesia mendukung langkah-langkah yang akan diambil dewan PBB dalam menyelesaikan konflik di Suriah.
Selain itu, Presiden juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kekerasan kemanusiaan dan penggunaan senjata kimia dalam konflik di Suriah. Tindakan tersebut sama sekali tidak bisa diterima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News