kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Apindo Jakarta Sebut Banjir Berdampak ke Aktivitas Usaha


Rabu, 05 Maret 2025 / 18:08 WIB
Apindo Jakarta Sebut Banjir Berdampak ke Aktivitas Usaha
ILUSTRASI. Bencana banjir terjadi di sejumlah daerah di Jabodetabek. Banjir ini salah satunya berdampak pada aktivitas usaha.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bencana banjir terjadi di sejumlah daerah di Jabodetabek. Banjir ini salah satunya berdampak pada aktivitas usaha. 

Wakil Ketua DPP Apindo DKI Jakarta Nurjaman mengaku belum menerima informasi-informasi lanjutan terkait kerugian materil karena banjir.

Meski begitu, perusahaan-perusahaan di daerah yang terdapat banjir tidak bisa melakukan aktivitas perusahaan.

Ia bilang, ada sebagian yang perusahaannya terkena banjir dan ada juga perusahaan tidak terkena banjir. Namun dampaknya meluas ke mana-mana.

"Yang paling banyak kerugian itu tentunya yang terkena banjir, sudah barangnya tidak bisa dijual karena hanyut atau terendam air," ujar Nurjaman kepada Kontan, Rabu (5/3).

Baca Juga: Banjir Jabodetabek, Pengiriman Logistik Berpotensi Tertunda

Nurjaman menambahkan, tempat usaha yang terendam banjir menambah kerugian pengusaha. Setelah banjir surut, pengusaha harus merapikan tempat-tempat atau sarana-sarana perusahaannya. 

Karena usahanya kalaupun sudah tidak terkena banjir, nantinya tetap ada perbaikan-terbaikan yang tentu akan memakan waktu cukup panjang dan cukup biaya.

"Untuk berusaha kembali membuka usahanya butuh modal yang lumayan besar juga," ucap Nurjaman.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak banjir di Perumahan Pondok Gede Asri, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3).

Wapres memberikan jaminan bahwa segala bentuk kebutuhan dasar mendesak dan solusi jangka pendek hingga jangka panjang akan segera diberikan pemerintah melalui BNPB atas sinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait serta pemerintah daerah setempat.

Gibran juga meminta BNPB untuk terus memprioritaskan dukungan langsung yang dibutuhkan masyarakat. Mulai dari penyelamatan dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, permakanan hingga hal yang berkaitan dengan penanganan darurat. 

Suharyanto mengatakan, upaya yang dilakukan BNPB beserta pihak terkait diantaranya aktivasi Posko Terpadu Penanggulangan Bencana, melaksanakan pencarian, evakuasi dan penyelamatan masyarakat terdampak.

"Memastikan kebutuhan dasar pengungsi dipenuhi secara maksimal, dan melakukan pendataan terhadap barang, rumah masyarakat, infrastruktur, dan lain-lain yang rusak akibat banjir,” terang Suharyanto.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir di Bekasi, Gibran Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Sebagai langkah mitigasi dari potensi bencana susulan, BNPB juga telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak Selasa (4/3) hingga Sabtu (8/3). 

OMC sendiri menurut Kepala BNPB akan dilanjutkan jika memang diperlukan. Terlebih berdasarkan prakiraan cuaca BMKG bahwa potensi curah hujan dapat kembali meningkat pada 11-15 mendatang.

“Nanti operasi modifikasi cuaca akan kita laksanakan sampai tanggal 8 Maret, kemudian istirahat sebentar, nanti tanggal 11 Maret kita mulai lagi karena menurut prakiraan BMKG akan timbul hujan lagi,” ungkap Suharyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×