kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Apakah Wisuda Sekolah TK hingga SMA Diperbolehkan? Ini Jawaban Mendikdasmen


Rabu, 30 April 2025 / 04:25 WIB
 Apakah Wisuda Sekolah TK hingga SMA Diperbolehkan? Ini Jawaban Mendikdasmen
ILUSTRASI. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan penyelenggaraan wisuda dari jenjang TK hingga SMA dikembalikan sepenuhnya kepada kebijakan masing-masing sekolah.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - DEPOK. Penyelenggaraan wisuda dari jenjang TK hingga SMA dikembalikan sepenuhnya kepada kebijakan masing-masing sekolah. 

Pernyataan itu disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyusul larangan wisuda sekolah oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menuai perdebatan publik.

“Saya kira kembalikan saja ke sekolah masing-masing. Yang penting tidak memberatkan, tidak dipaksakan, dan tidak berlebihan,” kata Mu’ti saat diwawancarai usai menghadiri Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah 2025 di PPSDM Depok, Selasa (29/4/2025).

Mengutip Infopublik.id, Mu’ti menekankan bahwa wisuda semestinya tidak menjadi ajang formalitas mewah yang menguras biaya. Ia bahkan menyinggung fenomena adanya “wisudawan terbaik” di tingkat TK. 

“Padahal semua anak TK itu baik, hebat. Tapi ya tidak masalah juga, asal tidak berlebihan,” ujarnya.

Baca Juga: Cek Link Surat Edaran Bersama Mendikdasmen untuk Libur Sekolah Lebaran 2025

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa wisuda adalah bentuk ekspresi kegembiraan dan rasa syukur, serta bisa menjadi momen penting mempererat hubungan antara orang tua dan sekolah. 

“Bisa jadi, ada orang tua yang belum pernah datang ke sekolah anaknya. Wisuda bisa jadi satu-satunya momen mereka datang dan mengenal lingkungan sekolah,” tuturnya.

Namun demikian, Mu’ti tetap menggarisbawahi prinsip utama dalam penyelenggaraan wisuda harus disepakati bersama oleh orang tua dan siswa, sederhana, serta tidak menjadi beban finansial.

Tonton: Pemerintah Matangkan Program Sekolah Rakyat, Apa Itu? Ini Penjelasan Kemensos

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan larangan penyelenggaraan wisuda dan study tour berbayar di sekolah-sekolah Jawa Barat, dengan alasan meringankan beban ekonomi orang tua. Kebijakan ini menuai berbagai respons, termasuk dari kalangan pendidik dan orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×