kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anas pantas kritik kinerja SBY


Selasa, 19 Juni 2012 / 20:35 WIB
Anas pantas kritik kinerja SBY
Aparatur Sipil Negara (ASN) beraktivitas dengan menggunakan masker di Kantor Pemerintahan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (12/1/2021). Pemerintah sudah mencairkan gaji ke 13 ke para ASN dan pensiunan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Sutan Bhatoegana, menyebutkan bahwa kritikan yang dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terhadap kinerja pemerintah pantas untuk dilakukan. Menurut Sutan, meski Partai Demokrat merupakan pendukung pemerintahan SBY-Boediono, bukan berarti tidak boleh memberikan kritik dan saran.

Terlebih, jika kritik yang disampaikan oleh Ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bersifat positif. Pasalnya kritikan yang dilontarkan Anas kepada pemerintahan yang dipimpin oleh SBY yang merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, adalah demi kinerja pemerintah yang lebih baik.

"Anas itu adalah Ketua Umum Partai Demokrat. Kalau dia mengkritik pemerintah itu kan positif, bukan judgment. Itulah kritik agar pemerintah lebih baik," tutur Sutan saat dihubungi pada Selasa (19/6).

Sutan yang juga Sekjen Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat menilai apa yang disampaikan Anas, bukanlah sesuatu hal yang berlebihan. Padahal sebelumnya SBY meminta kader Partai Demokrat yang memiliki masalah hukum, untuk segera mundur dari partai.

Menurut Sutan, permintaan SBY dalam pidatonya untuk meminta kader bermasalah mundur, bukanlah ditujukan kepada Anas secara pribadi. Sutan pun yakin bahwa partai berlambang bintang mercy ini bisa melalui berbagai badai politik, sehubungan dengan kasus hukum yang menyeret sejumlah kader Partai Demokrat.

"Tidak ada kaitannya itu. Anas adalah ketua umum, tidak ada kaitannya dengan kasus itu. Anas menanggapi itu sebagai ketua umum. Jadi, harus dilepaskan dari kasus per kasus," kata Sutan.

Sebelumnya Senin (18/6) kemarin, Anas memberikan pernyataan menyusul merosotnya tingkat dukungan atau elektabilitas kepada PD sebagaimana hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terakhir. Penyebabnya, PD gagal melakukan disiplin internal atas kasus korupsi yang menyeret sejumlah elitnya.

Publik kecewa atas kinerja Presiden SBY selaku presiden yang diusung PD, dan PD terlalu sibuk dengan pertengkaran internal sehingga program partai tidak jalan. Atas hasil survei itu, Anas mengkritisi kinerja pemerintahan Presiden SBY dan memastikan kinerja itu agar bisa meningkatkan kepuasan rakyat.

Anas memandang, tingkat dukungan publik kepada PD juga tergantung pada keberhasilan kinerja pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×