kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akbar Faisal: Saya jenuh!


Jumat, 08 Februari 2013 / 12:32 WIB
ILUSTRASI. Ekspor barubara Adaro Energy (ADRO) ke China melonjak 20%.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Mantan politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Akbar Faisal mengaku berat meninggalkan partainya karena sangat mecintai semua yang ada di Hanura. Meski begitu, Akbar mengakui bahwa dirinya jenuh, sehingga memutuskan untuk meninggalkan partai yang dibesarkan Wiranto itu.

"Saya menyatakan mundur termasuk untuk kontemplasi (merenung). Saya didera kelelahan yang luar biasa, saya terjebak pada kejenuhan yang luar biasa, saya mencoba menahan tapi tidak kuat," tutur Akbar di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (8/2).

Akbar mengaku sudah menyelesaikan semua tanggung jawabnya baik di partai maupun sebagai anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat. Karena itu, Akbar juga memutuskan meninggalkan gedung parlemen dan perannya sebagai wakil rakyat. "Saya telah melakukan apa yang harus saya lakukan," tandas Akbar.

Akbar menambahkan, ia belum berkenan akan kembali melabuhkan diri di partai politik lain pasca pengunduran dirinya sebagai kader Hanura. Tapi berhembus kabar bahwa Akbar akan dipinang oleh Partai Nasional Demokrat yang dipimpin Surya Paloh.

"Saya tahu Anda akan bertanya saya mau kemana. Tapi Anda tidak perlu tanyakan, karena Anda akan tahu setelah ini. Yang pasti saya butuh kontempelasi, saya harus lepaskan tanggung jawab saya kepada tangung jawab konstitusi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×