kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Akan ada 24 bandara baru beroperasi sampai 2015


Selasa, 19 Maret 2013 / 20:33 WIB
Akan ada 24 bandara baru beroperasi sampai 2015
ILUSTRASI. Natalino Mella, Kreator Snack Video


Reporter: Anna Suci Perwitasari, RR Putri Werdiningsih | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Pemerintah menargetkan akan ada 24 bandar udara (bandara) baru yang akan beroperasi hingga 2015. Tahun ini, akan ada 12 bandara  baru yang ditargetkan bisa selesai dan beroperasi.

Menurut Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, pembangunan bandara ini akan menjadi salah satu prioritas dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ada tiga tahapan dalam pembangunannnya.

Periode pertama, membangun 12 bandara pada 2013. Sedangkan di 2014 akan bertambah tujuh bandar udara dan terakhir, lima bandara di 2015. "Untuk target di 2013, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 5 triliun. Sedangkan untuk 2014-2015 masih dihitung," jelasnya di Jakarta, Selasa (19/3).

Mayoritas bandara yang akan dibangun Kementerian Perhubungan ini berada di wilayah Indonesia timur. Beberapa bandara yang ditargetkan siap beroperasi tahun ini adalah Bandar Udara Kualanamu-Medan, Bandara uara Bungo-Jambi, Bandara Pekon Serai-Krui.

Adapun pengembangan bandar udara Soekarno-Hatta yang dimulai tahun ini, pengembangan Bandar Udara Ngurah Rai juga ditargetkan selesai tahun ini, begitu juga pengembangan bandar udara Juanda-Surabaya dan bandar udara Labuan Bajo. Pembangunan dan pengembangan beberapa bandar udara itu untuk meningkatkan konektivitas penerbangan nasional. 

Adapun  rencana pembangunan bandar udara Karawang, EE Mangindaan menyebut saat ini masih dalam feasibility study. Dan diharapkan dapat selesai sebelum akhir tahun agar dapat segera dimulai proses pembangunannya.

Beberapa kendala yang dihadapi Kementerian Perhubungan adalah bandar udara yang digunakan bersama untuk sipil dan militer. Saat ini, paling tidak ada 35 bandar udara atau pangkalan udara yang digunakan secara bersamaan.

Beberapa bandar udara terkenal  masuk dalam kategori ini yaitu Bandara Ngurah Rai (Bali), Sam Ratulangi (Manado), Polonia (Medan), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Adi Sucipto (Yogyakarta) dan jAdi Sumarmo (Solo). Untuk bandara-bandara ini harus diputuskan apakah akan diserahkan untuk militer atau sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×