Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kenaikan harga (inflasi) harga tiket pesawat cukup menekan pertumbuhan ekonomi, terutama di Bali pada kuartal II-2022.
“Terkait dengan tiket pesawat, banyak (maskapai) yang mengambil (menetapkan harga) di batas atas, sehingga tiket darimana pun relatif lebih mahal dari dua hingga tiga tahun lalu,” tutur Airlangga saat ditemui awak media, Jumat (5/8).
Menurut Airlangga, salah satu penyebab harga tiket pesawat yang mahal ini adalah keterbatasan maskapai yang terbang, akibat masih belum maksimalnya penerbangan.
Nah, mengingat Bali merupakan salah satu daerah Indonesia yang mengandalkan sektor turisme, jumlah kunjungan ke Bali bisa dibilang terbatas, sehingga pada kuartal II-2022, Bali masih belum tumbuh kembali ke level pra pandemi Covid-19.
Meski begitu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal II-2022 tetap berada di zona positif, yaitu di level 3,94% yoy dengan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 2,73%.
Ke depan, Airlangga berharap pertumbuhan ekonomi Bali bisa berlangsung membaik.
Hal ini seiring dengan penanganan Covid-19 di Indonesia yang lebih baik daripada negara-negara lain, sehingga peningkatan mobilitas makin tinggi dan mendorong pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News