kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Ada aliran dana ke ketua Komisi XI DPR


Selasa, 10 Juni 2014 / 20:09 WIB
Ada aliran dana ke ketua Komisi XI DPR
ILUSTRASI. Foto udara tikungan ke 17 lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit saat matahari terbenam di KEK Mandalika,


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Sidang kasus dugaan korupsi terkait pembangunan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang dengan terdakwa mantan Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya Tbk, Teuku Bagus Mokhamad Noor menemukan fakta baru. Dana proyek ini ternyata juga mengalir ke Olly Dondokambey, Ketua Komisi XI (bidang keuangan & perbankan) DPR senilai Rp 2,5 miliar.

Terungkapnya aliran dana itu setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) mengonfirmasi Teuku Bagus perihal uang itu. Jaksa menunjukkan kuitansi senilai Rp 2,5 miliar dari Adhi Karya yang diberikan ke politisi sekaligus Bendahara PDI Perjuangan. "Dalam perhitungan tersebut ada untuk Olly Dondokambey sebesar Rp 2,5 miliar seperti barang bukti kwitansi Adhi Karya?" tanya Jaksa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Selasa (10/6).

"Betul," jawab Teuku Bagus. Ia menambahkan, pengurusan uang tersebut dilakukan manajer pemasaran Adhi Karya saat itu, M Arief Taufiqurahman. Uang berasal dari pembayaran proyek hasil kerjasama operasi (KSO) Adhi Karya-Wijaya Karya sebagai pelaksana proyek P3SON.

Menurutnya, uang itu merupakan pinjaman atas nama Olly. Namun, belum jelas apakah Olly telah mengembalikan uang itu atau belum.

Hingga berita ini diturunkan, KONTAN belum bisa mendapatkan konfirmasi Olly. Kemarin, Olly tak terlihat di DPR. Bahkan, agenda rapat pembahasan soal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2014 di Komisi XI pada pukul 14.00 WIB juga batal. Nomor telepon selular Olly yang selama ini menjadi sarana komunikasi dengan wartawan pun tak aktif.

Sebelumnya, JPU menyatakan Teuku Bagus memperkaya diri sendiri sebesar Rp 4,53 miliar terkait proyek tersebut. Jaksa juga mendakwa Teuku Bagus telah terbukti memperkaya orang lain yakni Andi Mallarangeng, Deddy Kusdinar, Wafid Muharam, Anas Urbaningrum, Mahyuddin, Machfud Suroso, dll. Proyek ini merugikan keuangan negara Rp 464,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×