Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk segera mengembangkan listrik tenaga sampah. Keputusan tersebut dibuat Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas tentang Kebijakan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah dan Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah di Kantor Presiden,Jumat (4/2).
Pramono Anung, Sekretaris Kabinet mengatakan, dalam rapat itu diputuskan bahwa pengembangan listrik tenaga sampah pada tahap awal akan dilakukan di tujuh kota besar di Indonesia. Kota- kota tersebut antara lain; Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Makasar. Kota- kota tersebut dipilih karena produksi sampah mereka yang cukup besar.
"Ada yang sampai 1.000 ton per hari, sedangkan Solo tidak sampai dimasukkan supaya jadi pilot project untuk kota menengah," kata Pramono di Kantor Presiden.
Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan, agar pelaksanaan pengembangan listrik berbasis sampah tersebut bisa cepat, pemerintah akan mengeluarkan peraturan presiden baru. Peraturan presiden tersebut nantinya akan berisikan beberapa poin.
Pertama, perintah ke PLN agar membeli listrik hasil produksi sampah.
Kedua, perintah ke Kementerian ESDM agar menetappkan harga penjualan listrik hasil sampah ke PLN. "Selain itu, perpres juga akan berisi kemudahan dalam melakukan penunjukan langsung," katanya.
Darmin Nasution, Menko Perekonomian mengatakan, perpres tersebut saat ini sudah selesai ditandatangani oleh para menteri terkait. "Pak Seskab juga sudah mengajukan ke Pak Presiden," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News