kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

4.000 Warga Banyuwangi mengungsi


Kamis, 03 April 2014 / 08:31 WIB
4.000 Warga Banyuwangi mengungsi
Sepeda motor listrik Honda pada?pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. KONTAN/Muradi/2022/11/02


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

BANYUWANGI. Warga Dusun Pancer Desa Sumber Agung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (2/4), mengungsi setelah ada peringatan tsunami kiriman dari Chile.

Padahal di Chile, di lokasi pusat gempa terjadi, pemerintah setempat sudah mencabut ancaman gelombang air laut tersebut.

Hingga Kamis (3/4) dini hari, dusun Pancer terlihat seperti desa kosong hanya meninggalkan beberapa lelaki berjaga. Dusun tersebut dihuni sekitar 1.700 kepala keluarga terdiri atas 4.600 jiwa. Lokasi dusun Pancer berjarak 80 kilometer dari pusat kota Banyuwangi.

Khodori (36), salah satu warga yang mengungsi, mengaku mendapat kabar soal tsunami kiriman dari kerabatnya yang tinggal di wilayah Pantai Grajagan. "Saya ditelepon sekitar jam 7 malam, katanya ada bunyi sirine peringatan tsunami dari wilayah Grajagan dan Lampon," ujar Khodori, Kamis dini hari.

"Daripada takut ada apa-apa akhirnya saya sama keluarga ngungsi di balai desa Sumber Agung. Tetangga sekitar juga ikut mengungsi," imbuh Khodori. Saat dusun ini diterjang tsunami pada 2 Juni 1994, sebanyak 238 warga meninggal. Trauma tsunami tersebut masih membekas.

Alasan serupa juga disebutkan Mustakim (42) yang juga mengungsi. Namun, Mustakim mengaku juga melihat laut surut. "Kira-kira surutnya lebih dari 10 meter dari keadaan normal. Saya mulai khawatir apalagi saat menjelang sore semua warga juga panik," tutur Mustakim.

Selama mengungsi, Mustakim mengatakan perempuan dan anak-anak menjadi prioritas. "Kalau bapak-bapaknya mengungsinya terakhir. Bisa dibilang 90% masyarakat Pancer keluar dari dusun. Sisanya di dusun jaga keamanan sambil memantau surut dan pasangnya ombak," papar dia.

Gempa Chile

Peringatan tsunami yang dirilis BNPB dan BMKG, Rabu, merupakan imbas dari gempa berkekuatan 8,2 skala Richter di Chile yang juga disertai peringatan potensi tsunami. Gempa tersebut terjadi Selasa (1/4/2014) pukul 20.46 waktu setempat atau Rabu pukul 06.46 WIB.

Di Chile, peringatan tsunami sudah dicabut Rabu pagi, sekitar 10 jam sejak gempa terjadi. Peringatan tsunami juga diumumkan di beberapa negara terutama di sekitar Samudera Pasifik, termasuk Jepang. Namun, ketinggian gelombang tersebut berkisar setengah meter saja.

Sementara itu, di Indonesia peringatan tsunami dari BNPB dan BMKG yang disebut mencakup 19 provinsi dan 115 daerah.

Peringatan itu dinilai berlebihan dan justru mengundang panik. Para pakar di bidang ini menyatakan peringatan waspada tsunami terkait gempa Cile tersebut hanya relevan untuk daerah di tepi perairan terhubung Samudera Pasifik, seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi Utara. (Ira Rachmawati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×