kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkes beberkan waktu pembentukan anti bodi pasca divaksin Covid-19


Rabu, 27 Januari 2021 / 11:42 WIB
Menkes beberkan waktu pembentukan anti bodi pasca divaksin Covid-19
ILUSTRASI. Menkes Budi G Sadikin menerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Istana Merdeka, Jakarta (27/1/2021).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak seluruh tenaga kesehatan segera menyelesaikan dua tahap suntik vaksin Covid-19 CoronaVac.

Menurutnya, setelah dosis kedua disuntikkan, tubuh masih memerlukan waktu dua hingga tiga pekan untuk membentuk antibodi.

"Ingat setelah suntikan kedua, masih butuh waktu ya supaya antibodi terbentuk. Mungkin dua pekan, tiga pekan," ujar Budi di Istana Merdeka, Rabu (27/1/2021).

Setelah terbentuk antibodi itulah risiko tubuh terpapar Covid-19 menjadi kecil. Dengan demikian, para tenaga kesehatan lebih tenang dalam bekerja.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 dari Sinovac akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan

Pada Rabu pagi, Budi bersama pejabat, tokoh dan Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 CoronaVac.

Penyuntikan ini dilakukan usai suntikan perdana pada 13 Januari 2021 lalu. Menurut Budi, pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 ini menunjukkan bahwa vaksinasi dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Dia berharap hal itu bisa menjadi contoh kepada tenaga kesehatan.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh, bisa memotivasi tenaga kesehatan agar mereka juga cepat (melakukan vaksinasi)," tutur Budi.

"Yang belum suntikan pertama (agar) mengejar suntikan pertama. Dan juga yang sudah suntik pertama bisa segera selesaikan suntikan kedua," tambahnya. (Dian Erika Nugraheny)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Perlu Waktu Antibodi Terbentuk Setelah Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Disuntikkan"

Selanjutnya: Lebih dari 2,1 juta orang di seluruh dunia telah meninggal karena COVID-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×