Reporter: Herlina KD | Editor: Test Test
JAKARTA. Meski gejolak ekonomi dunia terus berlangsung, namun sepanjang 2011 lalu Indonesia masih mampu mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus. Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (6/2) mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2011 lalu sebesar 6,5%.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Suryamin menyebutkan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 tercatat sebesar 6,5% dengan pembentukan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.931,3 triliun. Secara kumulatif, PDB Indonesia pada 2011 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 2.463,2 triliun.
Ia menambahkan, jika melihat pencapaian pertumbuhan ekonomi 2011 dengan realisasi PDB kuartal IV yang sebesar Rp 624 triliun, angka itu tumbuh 6,46% ketimbang periode yang sama pada 2010.
Tapi, kalau dibandingkan dengan PDB kuartal III 2011, PDB kuartal IV turun sekitar 1,3%. "Penurunan PDB kuartal IV ini merupakan siklus, karena penurunan juga terjadi pada kuartal IV dibanding kuartal III, pada 2009 dan 2010. Tapi penurunanya relatif mengecil," ujar Suryamin, Senin (6/2).
Suryamin menjelaskan, pada 2011 lalu terjadi pertumbuhan di semua sektor ekonomi. Pertumbuhan tertinggi, kata Suryamin, terjadi di sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh 10,7%, sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 9,2%, sedangkan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan tumbuh 6,8%.
Jika dilihat dari sektor industri, penyumbang terbesar PDB 2011 berasal dari industri pengolahan 24,3%, pertanian 14,7%, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,8%. Meski sektor pertanian masih tumbuh, tapi kalau dilihat tiga tahun berturut-turut pertumbuhan sektor pertanian terus menurun. Pertumbuhan industri pertanian pada 2009 dan 2010 masing-masing 15,3%, sedangkan industri pengolahan masing-masing 26,4% dan 24,8%. "Ada pergeseran dari sektor primer ke sekunder dan tersier," terang Suryamin.
Sementara itu, dari sisi penggunaan, Suryamin bilang, laju PDB 2011 bisa dilihat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga 4,7%, konsumsi pemerintah 3,2%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,8%, ekspor 13,6%, dan impor 13,3%. Distribusi PDB-nya adalah 54,6% konsumsi rumah tangga, 9% belanja pemerintah, 32% PMTB, 26,3% ekspor, serta impor 24,9%. "Dari hasil penghitungan kami sejak 2006, setiap 1% pertumbuhan menyerap sekitar 400.000-450.000 tenaga kerja. Namun untuk 2011 kami belum punya data, masih dihitung," imbuhnya.
Dilihat dari sisi distribusinya, PDB 2011 masih didominasi Pulau Jawa sebesar 57,6%. Lalu diikuti oleh Pulau Sumatera 23,5%, Kalimantan 9,6%, Sulawesi 4,6%, dan wilayah lain 4,7%.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 cukup menggembirakan. Pasalnya, meski sedang terjadi krisis global, tapi Indonesia masih bisa tumbuh 6,5%. "Kalau kita bandingkan dengan krisis 2009, kita tumbuh 4,6%, dan sekarang dalam kondisi krisis kita bisa tumbuh 6,5%," ungkapnya.
Selain itu, Agus bilang pada 2011 lalu peran dari investasi cukup terlihat yaitu sebesar 8%. "Sekarang kita bisa capai 6,5%, peran dari investasi sangat mencolok, kita harapkan nanti pertumbuhan di tahun 2012 investasi bisa tumbuh 10%," katanya.
Selain itu, BPS merevisi realisasi pertumbuhan ekonomi tahunan dan kuartalan. Pertumbuhan ekonomi 2009 dikoreksi dari 4,58% menjadi 4,63%, sedangkan pertumbuhan 2010 direvisi dari 6,1% menjadi 6,2%.
Untuk 2011, koreksi dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I, II, dan III. Pertumbuhan kuartal II, yang tadinya 6,49% diralat menjadi 6,43%. Sementara pertumbuhan kuartal II, yang tadinya 6,52% jadi 6,45%, sedangkan kuartal III dari 6,54% jadi 6,46%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News