kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar uang mendukung ekonomi kuartal II menggeliat


Senin, 16 April 2018 / 11:35 WIB
Pasar uang mendukung ekonomi kuartal II menggeliat
ILUSTRASI. Mata Uang Rupiah dan Dollar Amerika


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 bakal lebih menggeliat dibandingkan kuartal sebelumnya. Alasannya, sektor riil mulai tumbuh, tercermin dari melimpahnya likuiditas dan peningkatan transaksi di pasar uang antar bank (PUAB). Pada kuartal I 2018, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi 5,1% year on year (yoy), naik dibandingkan periode sama tahun lalu hanya 5,01%.

BI mencatat total nilai transaksi repo (repurchase agreement) terus meningkat memasuki kuartal II ini. Pada Maret 2018, nilai transaksi repo melonjak hingga Rp 2 trilun per hari. Pada saat yang sama, transaksi di pasar uang antar bank (PUAB) melonjak jadi Rp 29 triliun per hari. "Karena likuiditas ample (banyak). Banyak capital inflow dan pemerintah genjot belanja. Ini bagus," jelas Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah di Gedung BI, Jakarta, akhir pekan lalu.

Perhitungan BI, total perputaran pasar uang di Indonesia sebesar sekitar Rp 31 triliun per hari pada Maret 2018. "Sekarang (April) mungkin Rp 33 triliun sampai Rp 35 triliun per hari. Jika dibandingkan dengan perputaran di pasar uang pada periode lalu bulan yang sama hanya Rp 24 triliun sampai Rp 25 triliun," jelas Nanang.

Peningkatan volume transaksi di pasar uang menandakan menggeliatnya kegiatan ekonomi. "Ini mencerminkan bahwa ada perputaran uang di money market yang sebenarnya juga menghubungkan sektor keuangan dan sektor riil," ujar Nanang.

Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi mengatakan, peningkatan transaksi di pasar uang tidak selalu mencerminkan pertumbuhan sektor riil yang cepat juga. Hubungan antara pasar uang dan sektor riil tergantung pada seberapa banyak dana yang bisa disalurkan ke sektor riil dan sebaliknya. "Tapi, dalam kasus ini, belanja pemerintah yang besar mempercepat pertumbuhan sektor riil. Dan spending pemerintah ini ikut berpengaruh pada likuiditas yang ample pada perekonomian," terang Eric, Minggu (15/4).

Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan, tren pertumbuhan deposito pada Maret dan April menurun, sedangkan giro dan tabungannya naik. "Ini tanda likuiditasnya ample. Ya, mungkin ada benarnya (ekonomi bergerak lebih cepat), ini terkait antisipasi menjelang Lebaran, Mei kan sudah puasa. Juga, sekarang masa kampanye pilkada sudah mulai," jelas David.

David mengingatkan, dengan ketahanan ekonomi Indonesia yang baik, tantangan ke depan tetap ada. Pemerintah dan BI harus mewaspadai kenaikan suku bunga Federal Reserve, kelanjutan isu perang dagang antara China dan AS, serta krisis di Timur Tengah yang pengaruhnya ke harga minyak dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×