kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor Juli 2017 diperkirakan kembali bangkit


Jumat, 04 Agustus 2017 / 11:14 WIB
Impor Juli 2017 diperkirakan kembali bangkit


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Setelah turun tajam di Juni lalu dibanding bulan sebelumnya, kinerja impor Juli 2017 diperkirakan kembali membaik. Selain diperkirakan lebih tinggi dari bulan sebelumnya, impor Juli 2017 juga diperkirakan lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

Hal tersebut tercermin dari realisasi penerimaan dalam rangka impor (PDRI) yang dirilis Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu). Dari data yang diterima KONTAN, realisasi PDRI Januari-Juli 2017 mencapai Rp 106,57 triliun, naik 16,65% year on year (yoy).

Kenaikan tersebut terjadi di seluruh komponen, baik pajak pertambahan nilai (PPN) impor, pajak penjualan barang mewah (PPnBM) impor, maupun pajak penghasilan (PPh) pasal 22 impor.

Jika realisasi tersebut dibandingkan dengan penerimaan Januari-Juni 2017 yang sebesar Rp 90,61 triliun, maka realisasi PDRI khusus Juli saja mencapai Rp 15,96 triliun. Jumlah ini naik 40,74% ketimbang Juli 2016. "Artinya aktivitas impornya naik," kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penerimaan Ditjen Pajak Kemkeu Rudy Rahmaddi kepada KONTAN, Jumat (4/8).

Rudy juga bilang, tak hanya naik dibanding tahun lalu, realisasi PDRI khusus Juli 2017 juga naik 27,68% dibanding bulan Juni yang sebesar Rp 12,5 triliun.

Dengan perkembangan PDRI selama tujuh bulan yang masih lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2016 maka aktivitas impor masih tetap tumbuh. "Semoga momentum ekonomi yang mulai bergairah ini bisa terus berlanjut hingga akhir tahun dan seterusnya," tambah dia.

Berdasarkan data Bada Pusat Statistik (BPS), realisasi impor Juni lalu mencapai U$ 10,01 miliar. Jumlah itu turun 27,26% dibanding Mei dan turun 17,21% yoy. Nilai impor tersebut juga lebih rendah dibanding ekspornya yang mencapai US$ 11,64 miliar. Sehingga neraca perdagangan Juni 2017 mencatat surplus besar mencapai US$ 1,63 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×