kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,53   1,89   0.20%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga single digit, BI khawatirkan likuiditas bank


Kamis, 25 Februari 2016 / 15:49 WIB
Bunga single digit, BI khawatirkan likuiditas bank


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tidak ingin likuiditas perbankan terganggu. Ini menjadi pertimbangan lembaga moneter tersebut, menjawab permintaan pemerintah agar bank menurunkan bunga kredit menjadi single digit

Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, dengan suku bunga kreduit rendah, maka permintaan akan kredit akan meningkat. Namun, kebijakan ini akan mengorbankan bunga deposito dan mengancam minat masyarakat menyimpan uang di deposito.

Padahal, ketika meningkatkan penyaluran kredit, bank harus memiliki dukungan likuiditas yang memadai. 

"Kalau pertumbuhan kredit tinggi, tapi deposito terbatas, kita akan lihat likuiditasnya," kata Juda, Kamis (25/2) di Jakarta.

Juda mengaku, BI bisa saja kembali menurunkan kembali giro wajib minimum (GWM) primer agar likuiditas bank lebih longgar. Namun, kebijakan itu akan diambil setelah BI melihat perkembangan pertumbuhan kredit.

Dari catatan Juda, rata-rata bunga deposito perbankan pada Januari 2016 turun 0,06%. Dia mengakui, penurunan tersebut masih sangat kecil.

Perbankan mulai menurunkan bunga deposito setelah bunga acuan BI (BI rate) turun sebesar 25 basis poin Januari lalu. Nah, BI akan melihat dampak respon perbankan atas penurunan BI rate yang menjadi 7% Februari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×