kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

35 juta anak dapat imunisasi campak Rubella


Jumat, 03 November 2017 / 19:38 WIB
35 juta anak dapat imunisasi campak Rubella


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam kurun waktu 10 minggu, Pemerintah Indonesia, didukung oleh UNICEF, WHO, GAVI, PMI, dan organisasi-organisasi mitra, telah melaksanakan kampanye imunisasi terbesar dalam sejarah Indonesia untuk mencegah penularan penyakit Campak dan Rubella.

Di akhir periode Kampanye imunisasi MR pada 14 Oktober, total 35.141.969 anak mendapat imunisasi, artinya target yang ditetapkan telah tercapai hingga 100%.

Kampanye yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada Agustus tahun ini, melampaui target cakupan 95 % untuk Fase 1. Suksesnya fase pertama ini adalah buah dari kerjasama petugas kesehatan, pemimpin masyarakat, petugas mobilisasi sosial dan ribuan kader kesehatan di penjuru Pulau Jawa.

Dari tingkat nasional hingga ke tingkat desa, dari sekolah hingga ke rumah, mereka bekerja sama untuk memastikan semua keluarga mendapat informasi tentang imunisasi ini dan semua anak yang masuk kelompok sasaran mendapat imunisasi.

“Keberhasilan Fase 1 Kampanye Imunisasi MR adalah hasil dari koordinasi dengan kementerian dan organisasi-organisasi lain, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama serta organisasi profesi diantaranya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Komnas PGPKT( Komite Nasional Pencegahan Gangguan Pendengaran dan Ketulian) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI),” kata dr Mohamad Subuh, Dirjen P2P Kemenkes, Jumat (3/11).

Tahun depan, Indonesia akan memulai Kampanye Imunisasi MR Fase 2 di provinsi-provinsi lain di luar Jawa dan kami ingin mereplikasi kesuksesan ini, dengan dukungan dari UNICEF, WHO dan GAVI.

Dalam rangka menyukseskan kampanye ini, Kemenkes mendistribusikan sejumlah 4.777.150 vial vaksin MR beserta alat suntik dan logistik pendukungnya, buku Petunjuk Teknis pelaksanaan, serta materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang digunakan sebagai media sosialisasi kepada masyarakat.

Selain itu, untuk menyosialisasikan kegiatan ini ke masyarakat luas, Kemenkes juga bekerjasama dengan UNICEF telah membuat Iklan Layanan Masyarakat, baik ditayangkan di TV maupun radio. Kemenkes ditambah dengan dukungan hibah luar negeri GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization) telah mengeluarkan dana sejumlah hampir 893 miliar.

Jumlah ini belum termasuk pembiayaan yang berasal dari APBD tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta sumber lainnya yang sah.

Faktor sukses lainnya adalah peran teknologi inovatif untuk pengumpulan data laporan kemajuan cakupan harian secara langsung.

Pemantauan kemajuan secara daring dan melalui telepon seluler memungkinkan Kementerian Kesehatan dan para mitra mengidentifikasi wilayah-wilayah berisiko tinggi lebih awal dan memberikan dukungan tambahan yang diperlukan.

“Indonesia telah sukses menjangkau 35 juta anak melalui imunisasi Campak dan Rubella di Pulau Jawa. WHO bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah dan para mitra. Kami memberikan dukungan strategis di wilayah-wilayah berisiko tinggi dengan mengerahkan 27 konsultan untuk pelatihan, serta pemantauan dan evaluasi,” kata Dr Vinod Bura, Pjs Kepala Perwakilan WHO di Indonesia.

Sekadar informasi, Campak adalah salah satu penyakit yang paling menular dan menjadi penyebab kematian dan disabilitas anak-anak di seluruh dunia. Campak dapat mengakibatkan pneumonia, kebutaan, diare dan radang otak. Pada 2015, sebanyak 134.200 anak di dunia meninggal akibat campak, atau 367 kematian setiap hari atau 15 kematian setiap jam.

Rubella sendiri merupakan penyakit menular, umumnya ringan yang paling sering menyerang anak-anak dan remaja. Jika perempuan hamil tertular Rubella, maka akan memiliki konsekuensi serius terhadap bayi.

Di seluruh dunia, lebih dari 100.000 bayi lahir dengan kondisi yang dikenal sebagai congenital rubella syndrome (CRS) setiap tahun; yaitu bayi terlahir dengan kelainan bawaan seperti masalah jantung, pendengaran dan penglihatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×