kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,35   1,71   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

10.250 keluarga di Bandung terendam bajir


Senin, 24 Desember 2012 / 16:23 WIB
10.250 keluarga di Bandung terendam bajir
ILUSTRASI. Seorang wanita menerima vaksin Johnson & Johnson untuk melawan penyakit Covid-19 di Dar es Salaam, Tanzania 28 Juli 2021.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meluapnya Sungai Citarum Hulu dan anak-anak sungainya telah menyebabkan banjir di enam kecamatan di Kabupaten Bandung Jawa Barat. Banjir terjadi sejak Jumat (21/12) hingga hari ini.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kecamatan yang terendam banjir diantaranya adalah Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Rancaekek, Cileunyi dan Banjaran.

Akibat banjir sekitar 10.250 Kepala Keluarga atau setara dengan 40.000 jiwa, terendam. "Sebanyak 369 KK atau 1.448 jiwa menjadi pengungsi. Tidak ada korban hingga saat ini," tutur Sutopo melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN pada Senin (24/12).

Lebih lanjut Sutopo menjelaskan bahwa dampak banjir di Bandung ini mengakibatkan terjadinya kemacetan total di wilayah Kecamatan Cileunyi, Rancaekek, Dayeuhkolot dan Banjaran. Upaya penanggulangan bencana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung dan BPBD Jawa Barat adalah memberikan tempat evakuasi, dukungan logistik pangan.

"Kebutuhan mendesak adalah makanan siap saji dan peralatan evakuasi dikarenakan banyak yang rusak," tandas Sutopo.

Sutopo menjelaskan bahwa bencana banjir di Citarum Hulu merupakan banjir rutin. Kerusakan DAS Citarum, sedimentasi sungai, sampah di sungai, berkembangnya permukiman di bantaran sungai, konversi lahan dan sebagainya adalah penyebab banjir Citarum.

Selain banjir juga terjadi longsor di Kecamatan Cimenyan dan Kutawaringin Kabupaten Bandung. Longsor menyebabkan sembilan rumah rusak berat. Hingga saat ini Bupati Kabupaten Bandung merasa belum perlu mengeluarkan surat pernyataan darurat.

Sutopo menambahkan, PBD Bandung dan dinas terkait masih mampu mengatasi bencana dengan mengerahkan sumber daya yang dimilikinya. Selain itu, sebagian masyarakat juga sudah terbiasa dengan banjir karena hampir setiap tahun mengalami banjir.

"Sebagian masyarakat telah beradaptasi dengan bencana yaitu dengan membangun rumah tingkat dan melakukan evakuasi mandiri saat terjadi banjir," pungkas Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×