kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRTI: Hasil evaluasi tarif interkoneksi sudah diserahkan ke Menkominfo


Minggu, 11 Februari 2018 / 14:55 WIB
BRTI: Hasil evaluasi tarif interkoneksi sudah diserahkan ke Menkominfo
ILUSTRASI. Deretan Menara Base Transceiver Station (BTS)


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aturan mengenai tarif interkoneksi yang sudah sampai di tangan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) kabarnya sudah diserahkan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

I Ketut Prihadi Kresna, Komisioner BRTI mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hasil evaluasi terkait rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait konsep tarif interkoneksi kepada Menteri Kominfo.

"Untuk biaya interkoneksi, BRTI telah menyampaikan masukan kepada Pak Menteri terhadap hasil verifikasi BPKP. Jadi saat ini kami masih menunggu kebijakan yang akan diambil," ungkapnya saat dihubungi KONTAN.co.id, Sabtu (10/2).

Sayangnya, Ketut tidak memberikan info lebih lanjut ketika ditanya terkait bagaimana formula yang dirumuskan oleh BRTI dan disampaikan Menteri Kominfo.

Sebelumnya, Taufik Hasan, Komisioner BRTI Bidang Kebijakan Publik saat dihubungi KONTAN.co.id pada Selasa (6/2) lalu mengatakan, pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan para operator untuk mencari solusi yang bisa disepakati bersama.

Namun begitu, Tri Wahyuningsih GM Corporate Communication PT XL Axiata Tbk mengatakan, pihaknya belum melakukan pembicaraan apa pun dengan BRTI.

"Sejauh ini belum ada pembahasan lagi dengan operator," ujar perempuan yang akrab disapa Ayu saat dihubungi KONTAN.co.id, Jumat (9/2).

Senada, Joy Wahjudi, Presiden Direktur PT Indosat Tbk pun merasa belum dilibatkan dalam pembahasan tersebut. "Saya masih belum di-update,"ujarnya saat dihubungi KONTAN.co.id di waktu yang sama.

Namun begitu, Joy memperkirakan masih belum ada indikasi perubahan terkait biaya interkoneksi.

Menurutnya, tarif interkoneksi semestinya tetap bisa mendukung iklim investasi yang positif, khususnya untuk daerah - daerah pelosok. "Saat ini yang practical memang simetris atau status quo saja. Toh ke depan semua akan lari ke data," imbuhnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh M. Danny Buldansyah, Wakil Direktur Hutchison Tri Indonesia. "Enggak ada pembahasan tuh, paling klarifikasi doang," ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya memberikan klarifikasi data ke pemerintah bahwa jika interkoneksi berbasis biaya diterapkan, operator dengan jaringan dan trafik yang lebih besar akan lebih murah tarifnya daripada Tri. "Intinya, cost based interkoneksi kita jauh lebih rendah dari yang sekarang," ujar Danny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×