kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penggunaan dana subsidi meningkat di awal tahun


Rabu, 25 April 2018 / 11:53 WIB
Penggunaan dana subsidi meningkat di awal tahun
ILUSTRASI. Askolani, Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyerapan anggaran subsidi melejit di awal tahun 2018. Pada kuartal I-2018, penggunaan dana subsidi cukup besar, naik dua kali lipat dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, belanja subsidi selama kuartal I-2018 mencapai Rp 25,3 triliun. Angka ini meningkat sekitar 105,1% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 12,3 triliun. Realisasi subsidi tersebut mencapai 16,2% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar Rp 156,2 triliun.

Dari jumlah tersebut, penyerapan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji mencapai sebesar Rp 15,7 triliun. Adapun penyerapan subsidi listrik mencapai sebesar Rp 9,6 triliun.

Sedangkan subsidi non-energi, termasuk subsidi pupuk dan benih, terpakai sekitar Rp 200 miliar. Tahun ini, kuota anggaran subsidi non-energi sekitar Rp 61,7 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu Askolani, mengatakan, lonjakan penggunaan dana subsidi berasal dari pembayaran kekurangan subsidi tahun 2017. Pemerintah harus membayar tunggakan subsidi energi Rp 9,3, triliun.

Rinciannya Rp 6,3 triliun untuk BBM dan LPG, lalu kepada PLN Rp 3 triliun. "Pembayaran (tunggakan) ini sudah dicadangkan melalui APBN 2018, jadi tidak masalah, tidak ada aturan yang dilanggar, semua dilaksanakan secara tertib dan akuntabilitas," terang Askolani kepada KONTAN, Selasa (24/4).

Hanya saja, sebenarnya tanpa memperhitungkan tunggakan, memang ada kenaikan belanja subsidi. Hal itu tak terlepas dari pergerakan harga minyak, penggunaan energi bersubsidi, bauran energi input tenaga listrik, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Kenaikan harga minyak dunia mendorong peningkatan Indonesia crude price (ICP) yang jadi salah satu parameter penghitungan belanja subsidi energi. ICP Maret 2018 sebesar 61,87 per barel, jauh dari ICP di asumsi makro APBN 2018 US$ 48 per barel.




TERBARU

[X]
×