kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ganti menteri, kerjasama dagang jalan terus


Rabu, 31 Agustus 2016 / 06:38 WIB
Ganti menteri, kerjasama dagang jalan terus


Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) antara Indonesia dengan beberapa negara terus berlanjut. Pergantian kursi Menteri di Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemdag) tidak mempengaruhi rencana perjanjian perdagangan yang telah disusun itu.

Saat ini Indonesia dalam tahap negosiasi perjanjian perdagangan bebas, diantaranya Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), Indonesia-Australia Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), serta Kemitraan Trans-Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP).

Untuk IEU-CEPA, pada September ini kedua belah pihak telah berencana menggelar pertemuan di Brussels Belgia untuk membahas kerangka kerja proses negosiasi.

"Bulan depan (September) akan ditentukan Term of Reference (TOR)," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo, pekan lalu. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa tak membuat goyah proses negosiasi.

Pasalnya, perjanjian perdagangan yang dibuat dengan Indonesia tidak hanya melibatkan Inggris, tapi seluruh anggota Uni Eropa.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional Shinta Kamdani bilang, komitmen Indonesia dan Uni Eropa dalam perundingan perdagangan bebas tidak terpengaruh. "Belum ada penundaan (perjanjian perdagangan)," katanya, kemarin.

Keluarnya Inggris dari Uni Eropa menurut Shinta menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan Inggris lebih intens. Sebagai negara besar di Asia, Indonesia sangat potensial.

Utusan Dagang Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Richard Graham bilang, Inggris tetap berkomitmen untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia. Kini, pemerintah Inggris tengah menindaklanjuti sejumlah proyek antara Indonesia dan Inggris yang diumumkan saat kunjungan Presiden Joko Widodo pada April silam.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moassam Malik menambahkan, komitmen kerjasama hubungan dagang dan investasi akan terus ditingkatkan agar menguntungkan kedua belah pihak. Hubungan Indonesia dan Inggris sangat penting.

Ia juga bilang, Brexit tidak akan menggangu kerjasama Indonesia dan Inggris, dan Inggris tetap menjadi salah satu investor besar di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×