kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKPM minta AS ke manufaktur dan digital


Selasa, 25 April 2017 / 11:02 WIB
BKPM minta AS ke manufaktur dan digital


Reporter: Handoyo, Ramadhani Prihatini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meminta Amerika Serikat (AS) untuk lebih melebarkan sayap investasinya di Indonesia. Selama lima tahun terakhir, 90% investasi AS di Indonesia terpusat di sektor migas dan pertambangan.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, beberapa sektor investasi potensial yang berpeluang dijajaki AS di Indonesia antara lain sektor manufaktur dan teknologi digital. "Menurut hemat saya dan ini sudah diuraikan Kadin-nya AS, Amcham Indonesia, investasi di Indonesia harus mulai beralih ke manufaktur dan ke teknologi digital," ujar dia, akhir pekan lalu.

Meski begitu, dalam mengembangkan investasi ini perlu ada komitmen dari seluruh pihak yang berkepentingan di dalam negeri. Apakah dalam pengembangannya hanya akan mengacu ke pasar lokal, atau juga merambah hingga pasar global.

Menurut Thomas, Indonesia harus bergabung dalam ekosistem digital global. Aturan main ini juga harus tegas dan jelas diterapkan dalam regulasi. Bila Indonesia terus menutup diri, Indonesia akan kalah dari persaingan.

Catatan saja, pada awal Mei mendatang, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan mewakili pemerintah Indonesia melakukan lawatan ke AS. Ini merupakan balasan atas kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Pence ke Indonesia, pekan lalu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir bilang, selain Menteri Luar Negeri, rombongan yang ikut antara lain dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) dan BKPM. Di AS, perwakilan Indonesia akan menawarkan bentuk-bentuk kerjasama yang mungkin dilakukan oleh kedua negara. "Kami akan melihat bagaimana bisa bekerjasama khususnya meningkatkan kerjasama bidang ekonomi," kata Arrmanatha kepada KONTAN, Senin (24/4).

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih bilang, dalam kunjungan balasan nanti pemerintah Indonesia berkesempatan untuk memperbaiki posisi dagang dengan AS. Menurutnya, delegasi Indonesia diharapkan bisa berdiplomasi dengan pemerintah Donald Trump agar Indonesia bisa masuk dalam kelompok most favoured nation di AS. Indonesia juga punya posisi tawar terkait investasi AS di Indonesia yang relatif strategis untuk kedua negara, seperti Freeport.

Wakil Ketua Umum Kadin bidang hubungan internasional Shinta Kamdani meminta pemerintah fokus ke perjanjian ekonomi bilateral. "Tak hanya fokus di perdagangan barang dan jasa tetapi juga kemitraan investasi di sektor energi, infrastruktur dan industri kreatif," katanya.

Catatan saja, sepanjang tahun 2016 investasi AS di Indonesia mencapai US$ 1,16 miliar, naik 29% dibanding nilai di tahun sebelumnya yang sebesar US$ 893,2 juta. (Ramadhani P., Handoyo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×