kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja subsidi mengalami penurunan 8,8% hingga Oktober


Senin, 18 November 2019 / 20:45 WIB
Belanja subsidi mengalami penurunan 8,8% hingga Oktober
ILUSTRASI. Petugas memasang papan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang baru di SPBU Kawasan Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan,Jakarta, Minggu (10/2/2019). Harga BBM non subsidi kembali diturunkan oleh Pertamina, meliputi wilayah hanya Jabodetabek dengan besaran penurun


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran subsidi oleh pemerintah sepanjang tahun ini tercatat lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Kementerian Keuangan melaporkan, belanja subsidi sampai dengan Oktober 2019 sebesar Rp 146,2 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 160,4 triliun. 

Pertumbuhan belanja subsidi pemerintah mengalami kontraksi yaitu -8,8% year-on-year (yoy). Realisasi subsidi baru memenuhi 65,2% dari pagu yang ditetapkan yaitu Rp 224,3 triliun dalam APBN 2019. 

Baca Juga: Penerbitan SBN tembus pagu, Kemenkeu tetap laksanakan lelang SUN sesuai jadwal

Belanja subsidi yang melambat tersebut disebabkan oleh menurunnya subsidi energi yang hingga Oktober lalu baru mencapai Rp 98,5 triliun atau 61,6% dari pagu sebesar Rp 160 triliun. Belanja subsidi energi mengalami penurunan 16% yoy. 

Subsidi energi terdiri dari subsidi BBM sebesar Rp 58 triliun atau 57,7% dari pagu. Sementara, subsidi listrik sebesar Rp 40,5 triliun atau 68,3% dari pagu. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, belanja subsidi lebih lambat dari tahun lalu akibat harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang lebih rendah dari asumsi sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Hingga Oktober, realisasi pembiayaan anggaran capai Rp 373,4 triliun




TERBARU

[X]
×