kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian delta sudah menyebar ke seluruh Indonesia, ini yang akan dilakukan pemerintah


Senin, 02 Agustus 2021 / 11:10 WIB
Varian delta sudah menyebar ke seluruh Indonesia, ini yang akan dilakukan pemerintah
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Indonesia


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya memantau perkembangan varian virus Covid-19 anyar, agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran. Salah satu varian yang dipantau ketat adalah varian Delta, yang memiliki tingkat penularan yang tinggi.

Perlu kerja sama semua pihak untuk menghambat tingkat transmisi varian baru tersebut. Sejak PPKM Darurat dimulai pada awal Juli 2021, yang dilanjutkan dengan PPKM Level 3 dan 4, jumlah pemeriksaan laboratorium terus meningkat guna mencapai standard rate testing dari WHO.

"Varian Delta mendominasi 86% spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, dan berasal dari 24 provinsi. Sehingga dapat dikatakan, persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia,” jelas Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (2/8).

Jejaring laboratorium genomic sequencin di bawah komando Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) terus berupaya menelusuri pola persebaran varian virus ini di Indonesia. Sejak awal tahun 2021 hingga 28 Juli, Indonesia telah melaporkan 3,651 hasil sequencing atau pengurutan, ke dalam database global.

Baca Juga: Kemendagri: Keputusan PPKM akan diumumkan langsung Presiden hari ini (2/8)

Tercatat di dalamnya, 3 dari 4 varian virus corona yang harus diwaspadai, yaitu varian Alfa, Beta dan Delta. Varian delta yang mendominasi 86% spesimen, patut menjadi perhatian bersama, lantaran potensi penularan varian ini sangat tinggi.

Nah, untuk menekan penyebaran Covid-19, pemerintah melakukan penguatan testing dan tracing terutama di pemukiman padat penduduk. 

Mekanisme tracing atau pelacakan juga akan menggunakan sistem perangkat lunak Silacak untuk memudahkan mengetahui kontak erat pasien. Nantinya, kontak erat akan diarahkan melakukan karantina dan entry test.

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan volume testing dari sekitar 300.000 menjadi 500.000 testing per hari.
Kemudian juga percepatan vaksin untuk menaikkan imunitas tubuh.

Vaksinasi juga mengurangi risiko tertular, menderita sakit berat, bahkan risiko kematian dari pasien terjangkit Covid-19. Karena itu, pemerintah juga terus meningkatkan kedatangan pasokan stok vaksin serta terus memberikan edukasi dan menambah kapasitas jangkauan vaksinasi.

Penerapan 3M, ditambah mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan tetap perlu dilakukan. Di sisi lain, bagi mereka yang telah terpapar atau menjadi kontak erat, juga perlu melakukan tindakan-tindakan tertentu.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi bocorkan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir

Sebagai tindak pencegahan penyebaran, anggota masyarakat yang terdeteksi sebagai kasus positif, diharapkan langsung melapor kepada petugas setempat agar dapat dipantau dan dihubungkan dengan akses kesehatan. Kemudian segera dilakukan upaya pemutusan transmisi dengan isolasi serta penelusuran kontak erat.

Nadia menegaskan, bahwa upaya tersebut adalah langkah awal memutus rantai penularan di tingkat individu. Oleh karenanya kerja sama dari pihak keluarga dan kontak erat pasien sangat diharapkan, agar petugas mendapatkan informasi aktual.

Selanjutnya: Jamur hitam masuk Indonesia, kenali gejala dan cara mencegah bagi pasien Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×