kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Utang besar, pembuat gitar Gibson terancam gulung tikar


Rabu, 21 Februari 2018 / 11:15 WIB
Utang besar, pembuat gitar Gibson terancam gulung tikar


Reporter: Avanty Nurdiana, Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Produsen gitar legendaris di dunia, Gibson, terancam gulung tikar karena masalah keuangan yang dihadapinya. Ketertarikan musik rock yang memudar membuat industri gitar juga sedikit lesu. Gibson pun mengakui sedang di ambang kebangkrutan.

Perusahaan ini didirikan lebih dari 100 tahun yang lalu di Michigan, Amerika Serikat (AS). Produk gitar Gibson banyak digunakan musisi rock dunia lintas generasi. Misalnya gitaris  rock Slash, penyanyi Bob Marley dan gitaris Carlos Santana.

Menurut laporan Nashville Post pada awal bulan ini, Chief Financial Officer Gibson Bill Lawrence baru-baru ini meninggalkan perusahaan  ini, enam bulan sebelum pinjaman senilai US$ 375 juta jatuh tempo. Lawrence telah bekerja untuk Gibson selama kurang lebih setahun sebelum akhirnya mengundurkan diri.

Gibson memiliki pendapatan tahunan lebih dari US$ 1 miliar dan memiliki pinjaman bank sebanyak US$ 145 juta. Utang tersebut akan segera jatuh tempo dan default jika pinjaman tersebut tak dibiayai kembali pada pertengahan Juli 2018.

CEO Gibson Henry Juszkiewicz tengah berpacu dengan waktu untuk memutuskan apakah akan menukar utang perusahaan dan melunasinya dengan menggunakan ekuitas atau menyatakan perusahaan tersebut bangkrut. Perusahaan yang berbasis di AS ini telah menggandeng bank investasi, Jeffries, untuk membantu mencari solusi atas masalah keuangannya saat ini.

Pekan lalu, Gibson mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah memenuhi semua kewajiban lancar kepada pemegang obligasi. Bukan itu saja, Gibson sedang dalam proses mengatur fasilitas kredit baru untuk menggantikan utang jatuh tempo di musim panas nanti. Perusahaan ini juga mengaku telah memiliki strategi penyederhanaan operasional untuk bisa membantu kinerja keuangan menjadi lebih baik.

Harapannya ada perbaikan kinerja keuangan di masa depan. Gibson menyebutkan, mereka memiliki kemampuan membayar kembali utang secara keseluruhan dalam waktu tujuh tahun.

"Dengan refinancing dan peningkatan kinerja operasi dari strategi yang kami lakukan, kami berharap perusahaan dapat untuk meraih kesuksesan dan pertumbuhan selama beberapa tahun yang akan datang," kata Juszkiewicz seperti dikutip Independent.




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×